Nama :
Nazlah Hanim Nasution
NIM :
7133341034
Kelas :
B Ekstensi Pendidikan
Ekonomi 2013
1. Pengangguran
, ketidakmerataan dan kemiskinan merupakan suatu variabel ekonomi yang terkait
satu sama lain sebagaimana dinyatakan Todaro (2011)
Ditanya :
a. Jelaskan
hakekat dari masing-masing variabel tersebut dan bagaimana kaitannya ? Sertakan
teori yang mendukungnya!
Jawab :
·
Hakekat dari kemiskinan
adalah masih banyaknya di negara Indonesia yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
sandang, pangan, dan papan. Bahkan, hanya untuk mempertahankan hak-hak dasarnya
serta bertahan hidup saja tidak mampu. Apalagi mengembangkan hidup yang
terhormat dan bermartabat. Bapenas [2006] mendefinisikan hak-hak dasar sebagai
terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air
bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta rasa aman dari
perlakuan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam
kehidupan sosial-politik. Baik bagi perempuan maupun laki-laki. Krisis ekonomi
yang berkepanjangan menambah panjang deret persoalan yang membuat negeri ini
semakin sulit keluar dari jeratan kemiskinan.
·
Hakekat pengangguran
adalah kurangnya lapangan pekerjaan dan terbatasnya kesempatan kerja di
Indonesia . Banyak angkatan kerja yang tidak memiliki skill adalah faktor yang
mendasar terjadinya pengangguran . Dan hakikat dari ketidakmerataan adalah kemiskinan
yang merupakan pemicu dari ketidakmerataan pendapatan. Teori pengangguran adalah Pengangguran
merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja
ingin mendapatkan pekerjaan tetapi mereka belum dapat memperoleh pekerjaan
tersebut (Sadono Sukirno, 1994).
·
Ketidakmerataan pada hakekatnya
terjadi karena adanya perbedaan antara pendapatan setiap orang sesuai dengan
jenis pekerjaannya. Perbedaan itu menyebabkan kesenjangan ekonomi atau
ketimpangan antara kelompok masyarakat yang berpendapatan tinggi dan kelompok
masyarakat yang berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang
yang berada di bawah garis kemiskinan
Kaitannya adalah Kemiskinan yang terjadi dalam suatu
negara memang perlu dilihat sebagai suatu masalah yang sangat serius, karena
saat ini kemiskinan, membuat banyak masyarakat Indonesia mengalami kesusahan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Persoalan kemiskinan ini lebih dipicu karena
masih banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran dalam bekerja.
Pengangguran yang dialami sebagian masyarakat inilah yang membuat sulitnya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu ada. Dan
ketidakmerataan ekonomi juga salah satu pemicu kesenjangan yang dialami ,
contohnya ketidakmerataan pendapatan , dimana yang kaya akan semakin kaya ,
sementara rakyat miskin yang kurang mempunyai skill dalam profesi pekerjaannya
akan mendapatkan pendapatan yang rendah . Dan itu juga yang menyebabkan
kemiskinan di Indonesia cenderung tinggi . Adapun teori yang mendukung
kemiskinan tersebut adalah Sumodiningrat (1999 : 45) : Masalah
kemiskinan pada dasarnya bukan saja berurusan dengan persoalan ekonomi semata,
tetapi bersifat multidimensional yang dalam kenyataannya juga berurusan dengan
persoalan-persoalan non-ekonomi (sosial, budaya, dan politik). Karena sifat
multidimensionalnya tersebut, maka kemiskinan tidak hanya berurusan dengan
kesejahteraan materi (material well-being), tetapi berurusan dengan
kesejahteraan sosial (social well-being).
b.
Bagaimana di Sumatera Utara sendiri
terkait dengan pernyataan tersebut ?
Jawab :
Kemiskinan
Berdasarkan data BPS
Sumut, wilayah Sumut mencatatkan pertumbuhan jumlah angka kemiskinan sebesar
51.600 jiwa di bulan september 2013 atau bertambah hampir 4 persen dari Maret
2013 ke september 2013.
Presentase Kemiskinan :
Kota
|
Desa
|
Desa +
Kota
|
10,45%
|
10,33%
|
10,39%
|
Pengangguran
Melambatnya pertumbuhan
ekonomi Sumatera Utara (Sumut)
pada 2013 membawa pengaruh negatif terhadap tingkat pengangguran di daerah ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat, jumlah
pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 380.000 orang pada Agustus 2012
menjadi 412.000 orang pada Agustus 2013 atau bertambah sebanyak 32.000 orang.
Jumlah angkatan kerja
di Sumatera Utara pada Agustus 2013 mencapai 6,31 juta orang atau bertambah
sekitar 180 ribu orang bila dibanding angkatan kerja Agustus 2012, yaitu
sebesar 6,13 juta orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Sumatera Utara pada
Agustus 2013 mencapai 5,90 juta orang atau bertambah sekitar 148 ribu orang
bila dibanding keadaan pada Agustus 2012 sebesar 5,75 juta orang.
Ketidakmerataan
Tingkat ketimpangan
pendapatan perkapita masyarakat Sumatera Utara berdasarkan Indeks Gini/Lorenz
Curve, rationya adalah moderat yakni sebesar 0,362. Ini mengindikasikan bahwa
disparitas pendapatan di Sumatera Utara masih lebih besar bila dibandingkan
dengan Gini Ratio Nasional yang berada pada angka 0,33.
2. Menurut
Arsyad (1999) meskipun tidak ada suatu teori pun yang mampu menjelaskan
pembangunan ekonomi daerah secara komprehensif , namun ada beberapa teori
secara parsial yang dapat digunakan untuk memahami hal dimaksud . Teori
tersebut diantaranya : Economic Basic
Theory , Teori lokasi dan Teori Tempat Sentral . Jelaskan teori-teori
tersebut ?
Jawab:
·
Economic Base Theory ( Teori Dasar Ekonomi) Economy Base Theory
(Teori Dasar Ekonomi) adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya
terbatas menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).
·
Teori Lokasi adalah
ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial
order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari
sumber-sumber daya yang langka, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya
terhadap lokasi berbagai macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun
sosial.
·
Teori Tempat Sentral
dikemukakan oleh Walter Christaller pada 1933. Teori ini menyatakan bahwa suatu
lokasi dapat melayani berbagai kebutuhan yang terletak pada suatu tempat yang
disebutnya sebagai tempat sentral. Tempat sentral tersebut memiliki
tingkatan-tingkatan tertentu sesuai dengan kemampuannya melayani kebutuhan
wilayah tersebut. Bentuk pelayanannya digambarkan dalam segi enam/heksaginal.
Teori ini dapat berlaku apabila memiliki karakteristik sebagai berikut :
v Wilayahnya
datar dan tidak berbukit
v Tingkat
ekonomi dan daya beli penduduk relative sama
v Penduduk
memiliki kesempatan yang sama untuk bergerak ke berbagai daerah
3. Bagi negara
sedang berkembang umumnya mengalami kendala dalam kemampuannya menghimpun
tabungan domestik yang optimal guna mendorong pertumbuhan ekonomi , sehingga
diperlukan sumber pembiayaan dari negara lain . Kemukakan apa saja
bentuk-bentuk pembiayaan dimaksud! Bagaimana di Indonesia ? Dan jelaskan
dampaknya ?
Jb: Bentuk-bentuk pembiayaan :
·
Tabungan Dalam Negeri Sumber : Tabungan perusahaan & Tabungan
rumah tangga
·
Tabungan Luar Negeri Sumber : Tabungan pemerintah asing (LN) dan
tabungan swasta asing
·
Investasi dan Pertumbuhan
·
Effisiensi penggunaan modal
·
Sumber dana dari luar negeri : pemerintah / swasta
·
Bantuan luar negeri
Bagi negara-negara yang belum atau
tidak mampu menghimpun tabungan domestik yang memadai guna mendorong
pertumbuhan ekonominya,maka negara tersebut dapat pula mencari sumber
pembiayaan dari luar negeri ( negara-negara lain ). Bantuan Luar Negeri adalah
aliran modal dari luar negeri berupa bantuan dari pihak resmi seperti
badan-badan internasional dan dari pemerintah negara lain.
Adapun dampak yang
timbul adalah :
1.
Kenyataan bahwa tingkat pertumbuhan negara penerima
bantuan tidak begitu tinggi. (Pendekatan
Harod Domar kurang tepat).
2.
NYSB mengalami kekurangan input komplemen ; kecakapan tenaga kerja, kapasitas administratif, infrastruktur,
institusi ekonomi & stabilitas
politik. Tingkat tabungan tinggi tidak mampu
mendorong pertumbuhan.
3.
Bantuan luar negeri tidak dapat menyumbang kenaikan tabungan / impor.
4.
Bantuan luar negeri tidak menambah tabungan domestik, shg menaikan konsumsi & impor dan menurunkan
investasi & ekspor. Menurut teori
ekonomi bantuan menaikan konsumsi & investasi.
4. Persoalan
degradasi lingkungan menjadi inti dari pembahasan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan . Kemiskinan merupakan salah satu yang mempengaruhi degradasi
lingkungan , jelaskan ? Dan mengapa tujuan pembangunan ekonomi dan pertumbuhan
ekonomi berkelanjutan harus dibuat saling menunjang . Jelaskan ?
Jawab:
Kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola
pemikiran sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan yang
timpang. Penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah terbatas dan
kualitas rendah. Di sisi lain, kemiskinan yang disebabkan oleh faktor alamiah
seperti perbedaan usia, perbedaan tingkat kesehatan, perbedaan geografis tempat
tinggal, dll. Kemiskinan yang bersifat cultural (kebudayaan) misalnya etika
kerja, pola hidup, dsb. Komunitas miskin umumnya hidup dalam kondisi lingkungan
yang sangat buruk,dikarenakan : tidak ada air bersih untuk di konsumsi, tidak tersedianya
infrastruktur sistem pembuangan sampah dan limbah cair, tidak adanya akses
jalan yang dibutuhkan untuk pelayanan darurat seperti ambulans dan mobil
pemadam kebakaran, tidak adanya fasilitas pendidikan dan kesehatan yang memadai
. Orang miskin dipaksa keluar dari lahan yang strategis dan potensial, sehingga
seringkali tidak punya pilihan selain mengambil secara maksimal sumberdaya yang
terbatas di sekitar mereka. Mereka terus mencari tempat di dekat sumber-sumber
alam khususnya air, dan membangun pemukiman kumuh di tempat itu. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa
komunitas miskin hidup dalam kondisi lingkungan yang sangat buruk . Adapun
tujuan pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan harus dibuat
saling menunjang adalah pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
dan pembangunan ekonomi merupakan dua sisi kehidupan ekonomi yang erat
hubungannya dan saling mempengaruhi . Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar