BELAJAR ILMU EKONOMI AKUNTASI

Rabu, 25 Mei 2016

ARTIKEL ILMIAH MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA KAUM MUDA MELALUI E – COMMORCE UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA KAUM MUDA MELALUI E – COMMORCE UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

NAZLAH HANIM NASUTION
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi B Ekstensi 2013 FE UNIMED


ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya membangun jiwa entrepreneurship Membangun jiwa kewirausahaan harus dimulai dari adanya kesadaran bahwa jiwa kewirausahaan dapat ditumbuhkan melalui berbagai cara dan strategi. Wirausaha bukan semata-mata masalah bakat (meskipun bakat tetap merupakan faktor penting), tetapi juga sebuah motivasi, perjuangan dan keinginan yang kuat untuk mewujudkannya . Kegiatan perdagangan di masyarakat telah berkembang sangat pesat salah satunya dengan berkembangnya teknologi yang berbasis internet yang dikenal dengan nama e-commerce. Dengan berkembangnya e-commerce, diharapkan generasi muda dapat melihat peluang ini.
Kata Kunci: Jiwa Wirausaha, E-commerce, Pendapatan dan Kesejahteraan

PENDAHULUAN
Membangun jiwa entrepreneurship berarti mengajak setiap individu untuk melihat dirinya sebagai pribadi sukses. Potensi sukses tersebut bersemayam dalam diri tiap orang, bisa di eksplorasi, untuk melipatgandakan kekuatannya. Artinya, jika ada kemauan, tiap individu bisa menemukan potensi tersebut karena memang itu merupakan sebuah anugerah, tersedia dengan gratis. Maka jelaslah, semakin strategislah fungsi dan peran pendidikan. Artinya jiwa entrepreneur bisa di desain, bisa dipelajari, bisa dengan bimbingan dan bisa juga dengan pendampingan.
Kegiatan perdagangan di masyarakat telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut dipengaruhi salah satunya dengan berkembangnya teknologi yang berbasis internet yang dikenal dengan nama e-commerce. Keberadaannya ditandai dengan semakin maraknya kegiatan perekonomian yang memanfaatkan internet sebagai media komunikasi, kolaborasi dan kooperasi. Perdagangan misalnya, semakin banyak mengandalkan perdagangan elektronik/electronic commerce (e-commerce) sebagai media transaksi dan diperkirakan pada tahun 2003 lebih dari 95% dari seluruh kegiatan internet merupakan kegiatan perdagangan. Perkembangan transaksi e-commerce menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan, tidak saja di negara-negara maju tetapi juga di negara-negara berkembang, khususnya Indonesia. Banyak keuntungan yang ditawarkan e-commerce yang sulit atau tidak dapat diperoleh melalui cara-cara transaksi konvensional. Pada dasarnya keuntungan penggunaan e-commerce dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yakni keuntungan bagi pedagang dan keuntungan bagi pembeli.
Untuk menjadi wirausaha tidak ada batasan umur, oleh karena itu untuk mewujudkan jiwa wirausaha kaum muda, bisa dimulai dari sekolah. Hal yang dapat dilakukan, Tak lain adalah mengubah paradigma pendidikan. Selama ini sistem pendidikan nasional belum sepenuhnya fokus kepada penanaman nilai entrepreneur secara praktis dan aplikatif di setiap sekolah. Tingginya angka pengangguran merupakan salah satu masalah yang terjadi di Indonesia. Oleh sebab itu alternatif pekerjaaan yang berpeluang adalah dengan menjadi seorang wirausaha, dengan berkembangnya teknologi kecenderungan masyarakat menggunakan internet tanpa batas, bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Dengan tumbuhnya  pelaku E Commerce , maka berdampak terhadap pendapatan dan pertumbuhan ekonomi serta diharapkan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat Maka dari itu penulis tertarik untuk membahas tentang “Membangun Jiwa Wirausaha Kaum Muda Melalui E – Commorce Untuk Meningkatkan Pendapatan Dan Kesejahteraan Masyarakat”.
METODE PENELITIAN
            Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah proses yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat (Djajasudarma, 2006:11). Penelitian ini dilaksanakan pada Minggu, 10 April 2016. Penelitian ini menggunakan data dari sumber sekunder seperti, Jurnal ilmiah, makalah, buku, internet yang berhubungan dengan jiwa wirausaha kaum muda, e-commerce, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
PEMBAHASAN
Eunterpreneurship, berasal dari kata entreprendre yang artinya “menjalankan, atau menjelaskan tentang adanya seseorang yang secara berani membuka usahanya untuk memperoleh keuntungan”. Dalam hal ini, euntrepreneurship dikaitkan dengan proses keberanian dalam memulai atau menjalankan usaha secara mandiri supaya mendapatkan keuntungan yang lebih luas. Memang tidak mudah untuk menumbuhkan jiwa ini pada generasi muda. Namun, bukan berarti generasi muda tidak dapat memberikan perannya pada negara ini.
            Indonesia saat ini baru memiliki 1,65% wirausahawan dari jumlah populasi penduduk Indonesia. Idealnya, untuk menjadi negara yang makmur, suatu negara harus memiliki minimum 2% entrepreneur dari total penduduknya.  Jika dibandingkan dengan negara maju, semisal Amerika Serikat, jumlah usahawan mencapai 11,5%. Bila dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia tetap masih tertinggal jauh. Singapura, misalnya, yang memiliki 7,2% usahawan, Jepang 11%, China 10% dan Malaysia 3%. “Memang masih perlu dilakukan motivasi kepada generasi muda untuk menumbuhkan jiwa wirausaha atau minat berwirausaha Motivasi ini diperlukan mengingat berdasarkan Kementerian Pendidikan Nasional umumnya lulusan SLTA minat menjadi wirausaha di kisaran 22,4% dan perguruan tinggi pada angka 6,14%. Jadi kecendrungannya lebih minat menjadi pekerja atau karyawan (job seeker) dibandingkan dengan yang berupaya menciptakan kerja, kreatif dan inovatif, mandiri, pantang menyerah dan berani mengambil resiko.
            Ekonomi tanpa generasi muda ialah suatu ketidakmungkinan seumpama burung tanpa sayap. Hal ini dikarenakan ekonomi akan selalu membutuhkan anak muda sebagai tenaga kerja yang produktif sekaligus juga aktor pasar yang konsumtif. Dimana generasi muda hadir, disitulah terletak potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Fakta menunjukkan bahwa Eropa dan Jepang dengan populasi penduduknya yang semakin menua ternyata semakin stagnan bahkan mengalami kemunduran dalam hal pertumbuhan ekonomi dibandingkan Asia dan Afrika dengan populasi muda yang sangat besar dimana pertumbuhan ekonominya relatif semakin tinggi. Namun yang menjadi isu utama saat ini adalah bagaimana memberdayakan pemuda sebagai penggerak utama perekonomian dunia secara optimal dan berkelanjutan.
Sebagai negara yang mengalami bonus demografi yakni populasi anak muda yang melimpah, Indonesia harus memberdayakan generasi mudanya untuk kegiatan produktif terutama bagi perekonomian. Dilema yang dihadapi sekarang adalah bagaimana pemuda menempatkan dirinya dalam pembangunan ekonomi apakah berkontribusi dalam kewirausahaan (entrepreneurship) ataukah justru terbelenggu hanya dalam kebiasaan konsumtif (consumerism). Kedua hal tersebut memang bagian dari siklus ekonomi namun energi dan inovasi yang secara dominan dimiliki pemuda seharusnya dimanfaatkan untuk produktivitas sehingga tren paradigma pembangunan akan berfokus pada peningkatan daya saing (competitiveness) dan pengembangan bisnis (business development). Dalam konteks ini, pemuda seharusnya menjadi subjek dan bukan objek sehingga pembangunan akan jauh lebih positif, dinamis, dan berprospek cerah.
Salah satu sektor ekonomi yang sangat berkaitan dengan dilema peran pemuda adalah e-commerce yang berbasiskan teknologi komunikasi dan informasi (ICT). E-Commerce dalam pengertian the business internet adalah bagaimana memanfaatkan internet untuk membangun hubungan lebih dekat dengan pelanggan dan rekanan bisnis. Berjualan produk di internet hanyalah salah satu bentuk e-commerce. Internet akan mengubah cara pembelian dan pemasaran. Konsumen akan dapat berbelanja dari rumahnya masing-masing untuk segala jenis produk dari manufaktur maupun retail dari seluruh dunia. Mereka akan dapat melihat produk-produk yang diinginkan melalaui komputer atau handphone,untuk mengakses informasi tentang produk yang diinginkan, dan akhirnya memesan dan membayar produk yang dipilih, dan peluang ini lah yang harus ditanggap oleh generasi muda.
Pertumbuhan internet yang semakin besar akan membuat potensial e-commerce semakin menjanjikan, dan dapat mengubah bisnis tradisional dan consumer life menjadi internet based electronic transactions. Era perdagangan dimasa mendatang nantinya akan merupakan information based economy era yang akan sangat bergatung pada infastruktur informasi nasional (NII) di setiap negara dalam mengantisipasi bentuk perdagangan global. Dalam hal ini ecommerce dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional setiap negara.
Berdasarkan analisis deskriptif faktor motif dapat disimpulkan bahwa faktor yang melandasi perusahaan terdorong menggunakan e-commerce terdiri dari enam faktor yaitu yang menjadi harapan tertinggi bagi para perusahaan ketika ingin menerapkan ecommerce : Mengakses Pasar global sebesar 56%, Mempromosikan produk sebesar 63%, Membangun Merk sebesar 56%, Mendekatkan dengan pelanggan sebesar 74%, Membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan sebesar 63% dan Memuaskan pelanggan sebesar 56%. Dan berdasarkan analisis yang kedua yaitu analisis deskritpif faktor manfaat yang diperoleh perusahaan dengan adanya penerapan e-commerce terdiri dari dua faktor yaitu yang menjadi manfaat terbesar perusahaan setelah menerapkan e-commerce yaitu Kepuasan konsumen sebesar 74% dan Keunggulan bersaing sebesar 81%.
10-15-2014 12-01-08 PM
Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Inilah saatnya bagi anak muda Indonesia untuk segera sadar dan bangkit sebagai kekuatan ekonomi utama dan bukan menjadi pasar utama terbesar di Asia Tenggara. Kewirausahaan adalah kunci utama untuk mempertahankan kedaulatan ekonomi dan anak muda berperan begitu potensial didalamnya. Pemerintah, kelompok bisnis, institusi pendidikan, lembaga masyarakat sipil, dan lingkungan sosial serta keluarga haruslah bersatu-padu untuk mendukung terciptanya lingkungan yang akomodatif bagi anak muda untuk berwirausaha (Lihat Figur 2). Salah satu gagasan yang terlintas oleh saya adalah seharusnya kewirausahaan anak muda Indonesia didasarkan pada konteks lokalitas dan bukan hanya mengikuti global mainstream sehingga mereka akan jauh lebih mudah mengembangkan.
Pemuda Indonesia adalah pemuda yang relatif adaptif dan antusias terhadap perkembangan ICT sehingga tidaklah heran jika target utama sektor ini adalah pemuda dan dewasa muda. Beberapa kisah sukses pemuda Indonesia yang bergelut di bidang e-commerce sebagai wirausaha yaitu Andrew Darwis (Kaskus), Rudi Salim (bisnis kredit untuk transaksi online), dan Hendrik Tio (Bhinneka.com), namun masih banyak muda-mudi Indonesia yang potensial untuk juga menjadi wirausaha daripada sekedar konsumen.Menjadi wirausahawan sangatlah membantu kesejahteraan dan kejayaan masyarakat bangsa. Berwirausaha juga dapat memberikan berbagai pilihan kebutuhan konsumen sesuai keinginan konsumen. Untuk kreativitas yang tinggi dan mampu menghasilkan barang dengan kualitas tinggi dapat mengekspornya ke luar negeri. Tidak hanya perusahaan besar yang dapat membantu perekonomian dunia tetapi perusahaan kecilpun turut serta dalam membangun perekonomian bangsa. Oleh karena itu dengan tumbuhnya jiwa – jiwa muda yang peka terhadap perubahan, terutama peka terhadap peluang usaha E Commerce, nantinya Indonesia akan melahirkan generasi – generasi wirausaha yang hebat.  
.    KESIMPULAN
Fenomena e-commerce di Indonesia patut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh anak muda sehingga sanggup melahirkan inovasi dan kreativitas yang mendatangkan kemakmuran ekonomi lebih baik bagi masyarakat. Anak muda tidak seharusnya menjadi victim of consumptive market. Anak muda seharusnya dapat menjadi player of excellence utama dalam perekonomian dengan berkecimpung dalam kewirausahaan yang bersifat ekonomi maupun sosial. Akhirnya, inspirasi akan menghadirkan inisiatif, sedangkan insiatif memerlukan strategi yang komprehensif dan lingkungan yang akomodatif. Hal-hal tersebut akan mendatangkan aktivitas ekonomi yang positif dan kolaboratif.
SARAN
Masalah yang terjadi di Indonesia harus selalu mendapat perhatian dari semua pihak baik dari pemerintah maupun masyarakat. Masalah-masalah tersebut harus segera diselesaikan. Contohnya pengangguran yang dapat diselesaikan dengan menumbuhkan jiwa wirausaha sehingga tercipta wirausaha-wirausahawan muda sehingga pengangguran terdidik dapat dikurangi. Maka dari itu jiwa wirausaha sangatlah perlu dikembangkan bagi semua generasi yang terutama diajarkan sejak usia dini sehingga setelah mereka dewasa mereka telah memiliki bekal wirausaha dan sapat menjadi wirausahawan yang handal.
 DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Agus. (2012). Pentingnya Pendidikan Kewirausahaan. Membentuk Jiwa Wirausaha. Jakarta: Kompas Media Nusantara.(Diakses pada tanggal 9 April 2016)
Karya Ilmiah Ardiansyah, Pemanfaatan Ecommerce Dalam Meningkatkan Kegiatan Bisnis Di Indonesia”. STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Rio sentosa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembersih dan pengecatan gedung. Saldo...