PERTUMBUHAN DAN
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
A.
Pertumbuhan
Ekonomi
1.
Konsep dan
cara Perhitungan
Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu
keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan.
Karena jumlah penduduk bertambah setiap tahun yang dengan sendirinya kebutuhan
konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun, maka dibutuhkan penambahan
pendapatan setiap tahun.
Dari sisi penawaran, pertumbuhan penduduk juga
membutuhkan pertumbuhan kesempatan kerja (sumber pendapatan). Pertumbuhan
ekonomi tanpa dibarengi dengan penambahan kesempatan kerja akan mengakibatkan
ketimpangan dalam pembagian dari penambahan pendapatan tersebut (cateris
paribus), yang selanjutnya akan menciptakan suatu kondisi pertumbuhan ekonomi
dengan peningkatan kemiskinan. Pemenuhan kebutuhan konsumsi dan kesempatan
kerja itu sendiri hanya bisa dicapai dengan peningkatan output agregat (barang
dan jasa) atau PDB yang terus menerus. Dalam pemahaman ekonomi makro,
pertumbuhan ekonomi adalah penambahan PDB, yang berarti peningkatan PN.
Sesuai
metode yang standar, perhitungan PN diawali dengan perhitungan PDB. Hubungan
antara PDB dan PN dapat dijelaskan melalui beberapa persamaan sederhana sebagai
berikut.
PNB = PDB+ F
PNN = PNB- D
PN = PNN-
Ttl
Dimana : F
pendapatan netto atas faktor luar negri,
D=
Penyusutan; dan Ttl = pajak tak langsung neto ( variabel-variabel lainya telah dijelaskan
di dalam teks). Jika tiga persamaan di gabungkan, akan dapat persamaan berikut.
PDB = PN +
Ttl + D – F
Atau
PN= PDB + F
– D –Ttl
PDB dapat
diukur dengan tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan
pendapatan, dan pendekatan pengeluaran. Dua pendekatan pertama tersebut adalah
pendekatan dari sisi penawaran agregat, sedangkan pendekatan pengeluaran adalah
perhitungan PDB adalah jumlah nilai output (NO) dari semua sektor ekonomi atau
lapangan usaha, PDB adalah jumlah NO dari kesembilan sektor tersebut
PDB =
∑ NO
Oleh sebab
itu, dalam pendekataan pendapatan, PDB adalah jumlah dari nilai tambah bruto
(NTB) dari kesembilan sektor tersebut.
PDB = NTB1 +
NTB 2+ ……NTB9
Menurut
pendekatan pengeluaran,
PDB = C + I
+ G+ X –M
2.
Sumber –
Sumber Pertumbuhan
Pertumbuhan
ekonomi bisa bersumber dari pertumbuhan pada sisi permintaan agregat (AD) Atau
/ dan sisi penawaran agregat ( AS).
·
Sisi Permintaan Pertumbuhan
Dari sisi
AD, pergeseran kurvanya ke kanan yang mencerminkan peningkatan permintaan di
dalam ekonomi terjadi karena PN. Yang terdiri dari permintaan masyarakat
(konsumen), perusahaan, dan pemerintah, meningkat,. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, sisi AD (penggunaan PDB) terdiri dari empat komponen: konsumsi
rumah tangga.investasi, konsumsi. Sisi AD di dalam suatu ekonomi bisa
digambarkan dalam suatu model ekonomi makro sederhana sebagai berikut.
Y= C+I+G+X-M
C= Cy+Ca
I=-ir+Ia
G=Ga
X=Xa
M=My+Ma
·
Sisi penawaran Agregat
Faktor
produksi dapat ditulis dalam suatu fungsi sederhana sbb:
Q= f (X1,X2,X3,…….Xn)
Dimana Q
mewakili volume output dan,X1,X2,X3……Xn adalah volume dari faktor*
produksi yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut.
3.
Teori –
teori dan Model – model pertumbuhan
a. Teori Klasik
Penjelasan
ini juga terdapat teori-teori dan model-model pertumbuhan perekonomian seperti Teori
Klasik, Teori Neo-Keynes, Teori Neo-Klasik dan Teori Modern. Di
dalam teori klasik ada dua aliran pemikiran mengenai pertumbuhan ekonomi yang
dilihat dari sisi AS/produksi yaitu teori klasik dan teori modern dan diantara
kedua ini, teori neo-keynes dan teori neo-klasik. Dasar pemikiran teori klasik
adalah pembangunan ekonomi yang dilandasi oleh sistem Liberal, yang
manapertumbuhan ekonomi di pacu oleh semangat untuk mendapatkan keuntungan
maksimal. Beberapa teori klasik terdapat disini yaitu sebagai berikut:
- Teori Pertumbuhan Adam Smith, di dalam teori ini terdapat tiga faktor penentu proses produksi/pertumbuhan, yaitu SDA, SDM, dan barang modal.
- Teori Pertubuhan David Ricardo, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh SDA (dalam arti tanah) yang terbatas jumlahnya, dan jumlah penduduk yang menghasilkan jumlah tenaga kerja yang menyesuaikan diri dengan tingkat upah. Menurut David Ricardo pertanian adalah sektor utama sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.
- Teori Pertumbuhan dari Thomas Robert Malthus, menurutnya, ukuran keberhasilan pembangunan suatu perekonomian adalah kesejahteraan Negara, yakni jika PNB potensialnya meningkat. Sekotor yang paling dominan adalah sektor industri dan pertanian. Jika output di kedua sektor itu di tingkatkan, maka PNB potensialnya akan bisa di tingkatkan. Menurut Thomas Robert Malthus ada dua faktor yang sangat menentukan pertumbuhan yaitu faktor ekonomi seperti tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi ; dan juga faktor nonekonomis seperti keamanan atas kekayaan, konstitusi dan hukum yang pasti, etos kerja dan disiplin pekerja yang tinggi. tetapi, diantara faktor tersebut yang paling berpengaruh adalah faktor akumulasi modal.
- Teori Marx, membuat lima tahapan perkembangan sebuah perekonomian yaitu: 1. perekonomian komunal priminif 2. perekonomian perbudakan 3. perekonomian feodal 4. perekonomian kapitalis 5. perekonomian sosialis.
b.
Teori
Neo-Keynes,
Model pertumbuhan yang di dalam kelompok teori
Neo-Keynes adalah model daro Harrod dan Domar yang mencoba memeperlus teori
keynes mengenai keseimbangan pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangaka
panjang dengan menlihat pengaruh dari investasi, baik pada AD maupun pada
perluasan kapasitas produksi AS, yang pada akhirnya akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
c. Teori
Neo-Klasik
Pemikiran dari
teori ini didasarkan pada kritik atas kelemahan-kelemahan atau penyempurnaan
terhadap pandangan/asumsi dari teori klasik. Beberapa model teori ini adalah
sebagai berikut yaitu:
- Model Pertumbuhan A.Lewis
- MOdel Petumbuhan Paul A.Baran
- Teori Ketergantungan Neokolonial
- Model Pertumbuhan WW.Rostow
d.
Teori Modern
Dari
teori-teori yang di bahas dia atas kurang dapat menjelaskan pertumbuhan ekonomi
yang sejak tahun 1950-an di banyak negara di dunia yang kenyataannya
pertumbuhan tersebut tidak sepenuhnya hanya dodorong olah akumulasi modal dan penambahan
jumlah tenaga kerja, tetapi juga disebabkan oleh peningkatan produktifitas dari
kedua faktor tersebut.
4 .
Analisis Empiris
a. Era Orde Baru : Indonesia Calon
“Macan Asia’ Baru?
Setelah
melihat teori-teori di atas kita akan melihat kondisi pembangunan ekonomi
Indonesia selama pemerintahan orde baru (sebelum krisis ekonomi 1997) dapat
dikatakan bahwa Indonesia telah mengalami suatu proses dalam pembanguna ekonomi
yang spektakuler, paling tidak pada tingkat makro(agregat). Keberhasilan ini
dapat diukur dengan sejumlah indikator ekonomi makro.
tetapi, pada sekarang ini pemerataan dalam konteks. Pembangunan Ekonomi Indonesia kurang merata karena semakin banyak saja masyarakat khususnya Indonesia yang masih kekurangan dalam faktor pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.
tetapi, pada sekarang ini pemerataan dalam konteks. Pembangunan Ekonomi Indonesia kurang merata karena semakin banyak saja masyarakat khususnya Indonesia yang masih kekurangan dalam faktor pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.
b.
Pertumbuhan
Pasca Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru berakhir ada
bulan Mei tahun 1998 saat krisis keuangan asia mencapai titik terburuknya dan
menghantam perekonomian Indonesia.Pada tahun 2008-2009 terjadi suatu krisis
ekonomi global yang berawal dari suatu krisis keuangan yang besar di AS.
Perekonomian Indonesia juga terkena imbasnya terutama lewat penurunan volume
ekspor manufaktur untuk sejumlah barang terutama meubel akibat permintaan dunia
merosot waktu itu. Namun berbeda dengan pengalaman Indonesia sewaktu krisis
keuangan asia,pada saat krisis 2008-2009, ekonomi Indonesia etap mampu
mempertahankan pertumbuhan yang positif walaupun lajunya lebih rendah dari pada
yang diharapkan saat sebelum krisis terjadi.
4. PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Pembangunan ekonomi jangka panjang dengan
pertumbuhan PDB atau PN akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur
ekonomi , dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sector utama ke
ekonomi moderen yang didominasi oleh sector-sektor nonprimer ,khususnya
industri manufaktur dengan relasi positif antara pertumbuhn outpi dan
pertumbuhan produktivitas yang dinamis sebagai motor utama penggerak
pertumbuhan ekonomi.
Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi
laju pertumbuhan ekonomi yang membuat semakin tinggi pendapatan masyaarakat per
kapita, maka semakin cepat pertumbuhan ekonomi, dengan asumsi faktor-faktor
penentu lain yang mendukung proses tersebut, seperti tenagan kerja, bahan baku
dan teknologi tersedia.
1. Beberapa Teori
Ada dua teori utama yang umum digunakan dalam
penganalisis perubahan struktur ekonomi, yakni dari Arthur Lewis (teori
migrasi), dan Hollis Chenery (teori transformasi structural).
Teori Arthus Lewis pada dasarnya membahas proses
pembangunan ekonomi yang terjadi di pedesaan dan perkotaan. Dalam torinya,
Lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu Negara pada dasarnya terbagi
menjadi dua, yaitu, perekonomian tradisional di pedesaan yang di dominasi oleh
sector pertanisn dan perekonomian moderen di perkotaan dengan industri sebagai
sector utama. Sedangkan kerangka
pemikiran teori Chenery pada dasarnya sama seperti Lewis.Teori Chenery ,dikenal
dengan teori pattern of development.
Berdasarkan model ini , kenaikan produksi sector industri
menufaktur dinyatakan sema besarnya dengan jumlah empat factor berikut
1.
kenaikan permintan domestic, yang
memuat permintaan langsung untuk produk manufaktur plus efek tidak langsung
dari kenaikanpermintaan domestic untuk produk sector-sektor lainnya terhadap
sector industri manufaktur
- Perluasan Ekspor (pertumbuhan dan difersifikasi) atau efek total dari kenaikan jumlah ekspor terhadap produk industri manufaktur
- Substitusi ompor, atau efek total dari perubahan koefisien input-output sector yang dipenuhi lewat produksi domestic terhadap output industri manufaktur
- Perubahan Teknologi, atau efek total dari perubahan koefisien input-output di dalam perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sector industri menufaktur.
2.
Analisis
Empiris
Kalau
dilihat sejak mulainya pemerintahan Orde Baru hingga sekarang, dapat dikatakan
bahwa proses perubahan struktur ekonomi Indonesia cukup pesat.Menurut pangsa
pertanian dlam pembentukan PDB selama periode tersebut disebabkan oleh laju
pertumbuhan output disektor tersebut relative lebih rendah dibandingkan laju
pertumbuhan output di sector-sektor lain.
Distribusi PDB Menurut Primer,Sekunder,dan Tersier
·
Primer
: -pertanian
-pertambangan &
penggalian
·
Sekunder
: -Industri manufaktur
-Listrik, gas, &
air
-Bangunan
·
Tersier
: -Perdagangan,Hotel & restoran
-Transportasi& komunikasi
-Bank dan Keuangan
Perubahan struktur
ekonomi tersebut yang memperlemah posisi relative dari sector pertanian dan
sector pertambangan di dalam perekonomian nasional disebabkan oleh laju
pertumbuhan output rata-rata per tahun di kedua sector tersebut relative lebih
lambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar