BELAJAR ILMU EKONOMI AKUNTASI

Jumat, 12 Agustus 2016

PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI



PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

A.    Pertumbuhan Ekonomi
1.      Konsep dan cara Perhitungan
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Karena jumlah penduduk bertambah setiap tahun yang dengan sendirinya kebutuhan konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun.
 Dari sisi penawaran, pertumbuhan penduduk juga membutuhkan pertumbuhan kesempatan kerja (sumber pendapatan). Pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi dengan penambahan kesempatan kerja akan mengakibatkan ketimpangan dalam pembagian dari penambahan pendapatan tersebut (cateris paribus), yang selanjutnya akan menciptakan suatu kondisi pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan kemiskinan. Pemenuhan kebutuhan konsumsi dan kesempatan kerja itu sendiri hanya bisa dicapai dengan peningkatan output agregat (barang dan jasa) atau PDB yang terus menerus. Dalam pemahaman ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi adalah penambahan PDB, yang berarti peningkatan PN.
Sesuai metode yang standar, perhitungan PN diawali dengan perhitungan PDB. Hubungan antara PDB dan PN dapat dijelaskan melalui beberapa persamaan sederhana sebagai berikut.
PNB = PDB+ F
PNN = PNB- D
PN   =  PNN- Ttl
Dimana : F pendapatan netto atas faktor luar negri,
D= Penyusutan; dan Ttl = pajak tak langsung neto ( variabel-variabel lainya telah dijelaskan di dalam teks). Jika tiga persamaan di gabungkan, akan dapat persamaan berikut.
PDB = PN + Ttl + D – F
Atau
PN= PDB + F – D –Ttl
PDB dapat diukur dengan tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran. Dua pendekatan pertama tersebut adalah pendekatan dari sisi penawaran agregat, sedangkan pendekatan pengeluaran adalah perhitungan PDB adalah jumlah nilai output (NO) dari semua sektor ekonomi atau lapangan usaha, PDB adalah jumlah NO dari kesembilan sektor tersebut
 PDB = ∑ NO
Oleh sebab itu, dalam pendekataan pendapatan, PDB adalah jumlah dari nilai tambah bruto (NTB) dari kesembilan sektor tersebut.
PDB = NTB1 + NTB 2+ ……NTB9
Menurut pendekatan pengeluaran,  
PDB = C + I + G+ X –M
2.      Sumber – Sumber Pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi bisa bersumber dari pertumbuhan pada sisi permintaan agregat (AD) Atau / dan sisi penawaran agregat ( AS).  
·      Sisi Permintaan Pertumbuhan
Dari sisi AD, pergeseran kurvanya ke kanan yang mencerminkan peningkatan permintaan di dalam ekonomi terjadi karena PN. Yang terdiri dari permintaan masyarakat (konsumen), perusahaan, dan pemerintah, meningkat,. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sisi AD (penggunaan PDB) terdiri dari empat komponen: konsumsi rumah tangga.investasi, konsumsi. Sisi AD di dalam suatu ekonomi bisa digambarkan dalam suatu model ekonomi makro sederhana sebagai berikut.
Y= C+I+G+X-M
C= Cy+Ca
I=-ir+Ia
G=Ga
X=Xa
M=My+Ma
·      Sisi penawaran Agregat
Faktor produksi dapat ditulis dalam suatu fungsi sederhana sbb:
Q= f (X1,X2,X3,…….Xn)
Dimana Q mewakili volume output  dan,X1,X2,X3……Xn adalah volume dari faktor* produksi yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut.
3.      Teori – teori dan Model – model pertumbuhan
a.      Teori Klasik
Penjelasan ini juga terdapat teori-teori dan model-model pertumbuhan perekonomian seperti Teori Klasik, Teori Neo-Keynes, Teori Neo-Klasik dan Teori Modern. Di dalam teori klasik ada dua aliran pemikiran mengenai pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari sisi AS/produksi yaitu teori klasik dan teori modern dan diantara kedua ini, teori neo-keynes dan teori neo-klasik. Dasar pemikiran teori klasik adalah pembangunan ekonomi yang dilandasi oleh sistem Liberal, yang manapertumbuhan ekonomi di pacu oleh semangat untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Beberapa teori klasik terdapat disini yaitu sebagai berikut:
  1. Teori Pertumbuhan Adam Smith, di dalam teori ini terdapat tiga faktor penentu proses produksi/pertumbuhan, yaitu SDA, SDM, dan barang modal.
  2. Teori Pertubuhan David Ricardo, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh SDA (dalam arti tanah) yang terbatas jumlahnya, dan jumlah penduduk yang menghasilkan jumlah tenaga kerja yang menyesuaikan diri dengan tingkat upah. Menurut David Ricardo pertanian adalah sektor utama sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.
  3. Teori Pertumbuhan dari Thomas Robert Malthus, menurutnya, ukuran keberhasilan pembangunan suatu perekonomian adalah kesejahteraan Negara, yakni jika PNB potensialnya meningkat. Sekotor yang paling dominan adalah sektor industri dan pertanian. Jika output di kedua sektor itu di tingkatkan, maka PNB potensialnya akan bisa di tingkatkan. Menurut Thomas Robert Malthus ada dua faktor yang sangat menentukan pertumbuhan yaitu faktor ekonomi seperti tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi ; dan juga faktor nonekonomis seperti keamanan atas kekayaan, konstitusi dan hukum yang pasti, etos kerja dan disiplin pekerja yang tinggi. tetapi, diantara faktor tersebut yang paling berpengaruh adalah faktor akumulasi modal. 
  4. Teori Marx, membuat lima tahapan perkembangan sebuah perekonomian yaitu: 1. perekonomian komunal priminif 2. perekonomian perbudakan 3. perekonomian feodal 4. perekonomian kapitalis 5. perekonomian sosialis.
b.      Teori Neo-Keynes,
Model pertumbuhan yang di dalam kelompok teori Neo-Keynes adalah model daro Harrod dan Domar yang mencoba memeperlus teori keynes mengenai keseimbangan pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangaka panjang dengan menlihat pengaruh dari investasi, baik pada AD maupun pada perluasan kapasitas produksi AS, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
c.        Teori Neo-Klasik
 Pemikiran dari teori ini didasarkan pada kritik atas kelemahan-kelemahan atau penyempurnaan terhadap pandangan/asumsi dari teori klasik. Beberapa model teori ini adalah sebagai berikut yaitu:
  1. Model Pertumbuhan A.Lewis
  2. MOdel Petumbuhan Paul A.Baran
  3. Teori Ketergantungan Neokolonial
  4.  Model Pertumbuhan WW.Rostow
d.      Teori Modern
Dari teori-teori yang di bahas dia atas kurang dapat menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang sejak tahun 1950-an di banyak negara di dunia yang kenyataannya pertumbuhan tersebut tidak sepenuhnya hanya dodorong olah akumulasi modal dan penambahan jumlah tenaga kerja, tetapi juga disebabkan oleh peningkatan produktifitas dari kedua faktor tersebut.
4 .  Analisis Empiris
a.      Era Orde Baru : Indonesia Calon “Macan Asia’ Baru?
Setelah melihat teori-teori di atas kita akan melihat kondisi pembangunan ekonomi Indonesia selama pemerintahan orde baru (sebelum krisis ekonomi 1997) dapat dikatakan bahwa Indonesia telah mengalami suatu proses dalam pembanguna ekonomi yang spektakuler, paling tidak pada tingkat makro(agregat). Keberhasilan ini dapat diukur dengan sejumlah indikator ekonomi makro.
tetapi, pada sekarang ini pemerataan dalam konteks.  Pembangunan Ekonomi Indonesia kurang merata karena semakin banyak saja masyarakat khususnya Indonesia yang masih kekurangan dalam faktor pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.
b.      Pertumbuhan Pasca Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru berakhir ada bulan Mei tahun 1998 saat krisis keuangan asia mencapai titik terburuknya dan menghantam perekonomian Indonesia.Pada tahun 2008-2009 terjadi suatu krisis ekonomi global yang berawal dari suatu krisis keuangan yang besar di AS. Perekonomian Indonesia juga terkena imbasnya terutama lewat penurunan volume ekspor manufaktur untuk sejumlah barang terutama meubel akibat permintaan dunia merosot waktu itu. Namun berbeda dengan pengalaman Indonesia sewaktu krisis keuangan asia,pada saat krisis 2008-2009, ekonomi Indonesia etap mampu mempertahankan pertumbuhan yang positif walaupun lajunya lebih rendah dari pada yang diharapkan saat sebelum krisis terjadi.
4.       PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
 Pembangunan ekonomi jangka panjang dengan pertumbuhan PDB atau PN akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi , dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sector utama ke ekonomi moderen yang didominasi oleh sector-sektor nonprimer ,khususnya industri manufaktur dengan relasi positif antara pertumbuhn outpi dan pertumbuhan produktivitas yang dinamis sebagai motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi.
Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi yang membuat semakin tinggi pendapatan masyaarakat per kapita, maka semakin cepat pertumbuhan ekonomi, dengan asumsi faktor-faktor penentu lain yang mendukung proses tersebut, seperti tenagan kerja, bahan baku dan teknologi tersedia.

1.      Beberapa Teori

Ada dua teori utama yang umum digunakan dalam penganalisis perubahan struktur ekonomi, yakni dari Arthur Lewis (teori migrasi), dan Hollis Chenery (teori transformasi structural).
Teori Arthus Lewis pada dasarnya membahas proses pembangunan ekonomi yang terjadi di pedesaan dan perkotaan. Dalam torinya, Lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu Negara pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu, perekonomian tradisional di pedesaan yang di dominasi oleh sector pertanisn dan perekonomian moderen di perkotaan dengan industri sebagai sector utama. Sedangkan kerangka pemikiran teori Chenery pada dasarnya sama seperti Lewis.Teori Chenery ,dikenal dengan teori pattern of development.
Berdasarkan model ini , kenaikan produksi sector industri menufaktur dinyatakan sema besarnya dengan jumlah empat factor berikut
1.      kenaikan permintan domestic, yang memuat permintaan langsung untuk produk manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikanpermintaan domestic untuk produk sector-sektor lainnya terhadap sector industri manufaktur
  1. Perluasan Ekspor (pertumbuhan dan difersifikasi) atau efek total dari kenaikan jumlah ekspor terhadap produk industri manufaktur
  2. Substitusi ompor, atau efek total dari perubahan koefisien input-output sector yang dipenuhi lewat produksi domestic terhadap output industri manufaktur
  3. Perubahan Teknologi, atau efek total dari perubahan koefisien input-output di dalam perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sector industri menufaktur.

2.         Analisis Empiris
Kalau dilihat sejak mulainya pemerintahan Orde Baru hingga sekarang, dapat dikatakan bahwa proses perubahan struktur ekonomi Indonesia cukup pesat.Menurut pangsa pertanian dlam pembentukan PDB selama periode tersebut disebabkan oleh laju pertumbuhan output disektor tersebut relative lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan output di sector-sektor lain.
Distribusi PDB Menurut Primer,Sekunder,dan Tersier

·        Primer        : -pertanian
                                 -pertambangan & penggalian
     ·        Sekunder    : -Industri manufaktur
                                -Listrik, gas, & air
                                -Bangunan
     ·        Tersier        : -Perdagangan,Hotel & restoran
                                -Transportasi& komunikasi
                                -Bank dan Keuangan

      Perubahan struktur ekonomi tersebut yang memperlemah posisi relative dari sector pertanian dan sector pertambangan di dalam perekonomian nasional disebabkan oleh laju pertumbuhan output rata-rata per tahun di kedua sector tersebut relative lebih lambat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Rio sentosa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembersih dan pengecatan gedung. Saldo...