BELAJAR ILMU EKONOMI AKUNTASI

Selasa, 08 Maret 2016

Perubahan Sosial


BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Masalah
Kita semua menyadari perubahan itu merupakan konsekuensi dari kehidupan umat manusia yang terus menerus mendapat pengaruh internal atau eksternal terhadap tata kehidupan dalam masyarakat kita. Dalam kehidupan , setiap masyarakat pasti mengalami perubahan – perubahan. Tidak ada sekelompok masyarakat pun yang tidak berubah. Perubahan tersebut dapat terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, misalnya dalam bidang politik, ekonomi, sosial, maupun perubahan yang berkaitan dengan kebudayaan. Perubahan yang terjadi dalam bidang sosial pada suatu masyarakat sering sering dikenal dengan istilah perubahan sosial. Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ini dipengaruhi oleh banyak faktor dan juga perubahannya dapat menuju ke arah yang positif maupun menuju ke arah yang positif maupun menuju arah yang negatif.  Perubahan itu sendiri akan mampu mengantarkan manusia kepada hakekat kehidupannya yang dicita – citakan yaitu tercapainya suatu suasana kehidupan yang damai, dan sejahtera.
Dalam hal ini, berarti perubahan dapat membuat lebih baik, namun juga sebaliknya.Tentunya perubahan sosial yang terjadi dipengaruhi oleh berbagai faktor dan mempunyai berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat. Dan para ahli mempunyai pendapat yang berbeda tentang perubahan sosial tersebut. Oleh karena itu, melalui makalah ini, saya ingin mengenal perubahan sosial yang terjadi dalam lingkungan masyarakat.
2.      Identifikasi Masalah
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita yang mempengaruhi  kehidupan kita  yang berupa benda mati ataupun hidup. Lingkungan sosial meliputi manusia – manusia yang berbeda, misalnya teman, tetangga,atau orang lain yang tidak kita kenal sekalipun. Dewasa ini indonesia sedang mengalami masa sulit dengan berbagai masalah. Salah satunya masalah – masalah yang terjadi di lingkungan sosial, yang disebabkan adanya perubahan sosial dalam masyarakat baik perubahan berupa kemajuan (progress) maupun kemunduran(regress), pesatnya pembangunan dan meningkatkan kebutuhan manusia. Dengan adanya perubahan sosial tersebut menimbulkan berbagai masalah dalam di dalam lingkungan sosial itu memiliki dampak negatif dan positif. Untuk mewujudkan lingkungan sosial yang serasi diperukan kerjasama diantara anggota kelompok. Kerjasama itu dimaksudkan untuk membuat dan melaksanakan aturan – aturan yang disepakati bersama oleh warga sebagai mekanisme pengendalian perilaku sosial. Aturan- aturan itu terwujud dalam bentuk norma – norma yang harus dipatuhi. Lingkungan sosial yang mulanya tercipta dari pengelompokan sosial pada akhirnya bersifat memaksa anggota dari pengelompokan itu untuk menyesuaikan diri terhadanya. Setiap orang harus menghayati norma – norma sosial yang mengatur hak dan kewajiban, serta menghormati kedudukan dan peran – peran sosial yang ada di dalam lingkungan sosial kelompoknya. Dengan cara itu lah kesinambungan kelompok dan lingkungan sosial bisa dipertahankan sehingga menciptakan lingkungan sosial yang serasi dan seimbang antara hubungan manusia dengan lingkungan alam dan buatan. Dilihat dari sudut pengendalian perilaku, kepribadian seseorang sangat berkaitan erat dengan pola penerimaan lingkungan sosial terhadap seseorang. Jadi setiap lingkungan sosial yang berbeda, berbeda pula perilaku seseorang.
3.      Batasan Masalah
Kepuasan masyarakat mengenai pemanfaatan internet, yakni mereka dapat memperoleh berbagai informasi yang diperlukan. Dan senantiasa menghasilkan hal – hal yang baru dalam perkembangan zaman. Serta menimbulkan adanya perubahan fenomena sosial diberbagai tingkat kehidupan. Dan hidup jadi lebih dipermudah dengan adanya internet dikehidupan. Namun perkembangan kondisi penggunaan internet dalam alat komunikasi sering disalah gunakan oleh segelintir oknum, karena mereka memanfaatkan internet untuk berbuat jahat, menipu, dan menggunggah situs – situs yang sebenarnya tidak layak sensor. Sehingga sebaiknya pemerintah ikut serta dalam mengatasi hal ini, disatu sisi pemerintah mengingankan agar masyarakat indonesia melek internet, disisi lain hal ini tidak didukung oleh kemampuan dan kejangkauan akses internet ke daerah – daerah terpencil. Sehingga pemahaman pengkajian penggunaan internet sebagai alat komunikasi, khususnya pada situs – situs pertemanan.










                                                                                                                            
BAB II
KAJIAN TEORITIS

1.      Perubahan Sosial
Di tengah – tengah masyarakat , kelompok  - kelompok sosial yang ada bukanlah sesuatu yang statis atau tetap, melainkan selalu mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan yang diperlukan oleh kelompok tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Auguste Comte bahwa sosiologi pada dasarnya mempelajari masyarakat, baik yang bersifat statis maupun dinamis. Perubahan diperlukan karena kelompok sosial tersebut tidak cocok lagi dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu.
Mengapa terjadi perubahan? Pada dasarnya manusia adalah makhluk dinamis. Manusia tidak penah merasa puas atau cukup dengan keadaan yang ada sekarang. Melalui interaksinya dengan manusia lain serta alam sekitarnya, manusia menyadari dan menemukan sesuatu yang lain, yang harus dilakukan untuk mengubah dan mempengaruhi hidupnya, tentunya disesuaikan dengan perkembangan pola pikir dan kemampuan yang dimilikinya.
Perubahan merupakan gejala sosial yag dialami oleh setiap masyarakat. Masyarakat memiliki kecenderungan untuk semakin maju dan berkembang, seiring dengan kemajuan pola pikir  dan tingkat kemampuannya. Kecenderungan ini sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
1.      Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada
2.      Timbul keinginan untuk mengadakan perubahan
3.      Sadar akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha untuk menutupinya dengan mengadakan perbaikan
4.      Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan  diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sajalah dengan pertumbuhan masyarakat.
5.      Banyaknya kesulitan yang dihadapi memungkinkan manusia berusaha untuk dapa mengatasinya
6.      Tingkat kebutuhan masyarakat semakin kompleks dan adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup
7.      Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal – hal yang baru, baik yang datang dari dalam maupun dari luar masyarakat tersebut
8.      Sistem pendidikan yang dapat memberikan nilai- nilai tertentu bagi manusia untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Teori-teori perubahan sosial
Kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan sosial merupakan gejala yang wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia di dalam masyarakat. Perubahan-perubahan sosial akan terus berlangsung sepanjang masih terjadi interaksi antarmanusia dan antarmasyarakat. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti perubahan dalam unsurunsur geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis. Adapun teori-teori yang menjelaskan mengenai perubahan sosial adalah sebagai berikut. Para ahli filsafat, sejarah, ekonomi dan para sosiolog telah mencoba untuk merumuskan prinsip-prinsip atau hukum-hukum perubahan-perubahan sosial.
Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan social merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia.Untuk mendapatkan hasil sebagaimana diharapkan, hubungan antara kondisi dan faktor-faktor tersebut harus diteliti terlebih dahulu.Penelitian yang obyektif akan dapat memberikan hukum-hukum umum perubahan sosial dan kebudayaan, disamping itu juga harus diperhatikan waktu serta tempatnya perubahan-perubahan tersebut berlangsung.
1.      Teori Evolusi ( Evolution Theory )
Teori ini pada dasarnya berpijak pada perubahan yang memerlukan proses yang cukup panjang. Dalam proses tersebut, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Ada bermacam-macam teori tentang evolusi. Teori tersebut digolongkan ke dalam beberapa kategori, yaitu unilinear theories of evolution, universal theories of evolution, dan multilined theories of evolution.
a.        Unilinear Theories of Evolution
Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya akan mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks dan akhirnya sempurna. Pelopor teori ini antara lain Auguste Comte dan Herbert Spencer.
b.       Universal Theories of Evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Menurut Herbert Spencer, prinsip teori ini adalah bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen menjadi kelompok yang heterogen.



c.       Multilined Theories of Evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian terhadap tahaptahap perkembangan tertentu.
2.             Teori Konflik ( Conflict Theory )
Teori ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat pada struktur masyarakat.Teori ini menilai bahwa sesuatu yang konstan atau tetap adalah konflik sosial, bukan perubahan sosial. Karena perubahan hanyalah merupakan akibat dari adanya konflik tersebut. Karena konflik berlangsung terus-menerus, maka perubahan juga akan mengikutinya. Dua tokoh yang pemikirannya menjadi pedoman dalam Teori Konflik ini adalah Karl Marx dan Ralf Dahrendorf. Secara lebih rinci, pandangan Teori Konflik lebih menitikberatkan pada hal berikut ini.
a. Setiap masyarakat terus-menerus berubah.
b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang perubahan masyarakat.
c. Setiap masyarakat biasanya berada dalam ketegangan dan konflik.
d. Kestabilan sosial akan tergantung pada tekanan terhadap golongan yang satu oleh golongan yang lainnya.
3. Teori Fungsionalis ( Functionalist Theory )
       Konsep yang berkembang dari teori ini adalah cultural lag (kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung Teori Fungsionalis untuk menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut teori ini, beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat sementara unsur yang lainnya tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsur tersebut. Maka, yang terjadi adalah ketertinggalan unsur yang berubah secara perlahan tersebut. Ketertinggalan ini menyebabkan kesenjangan sosial atau cultural lag.


Faktor yang menghambat perubahan sosial
1.      Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2.      Perkembangan ilmu pengetahun yang lambat
3.      Sikap masyarakat yang tradisional
4.      Prasangka buruk terhadap hal baru / asing
Bentuk – bentuk perubahan sosial
§  Perubahan yang lambat dan cepat
          Perubahan yang lambat(evolusi ) adalah perubahan yang biasanya tidak terencanakan , terjadi karena masyarakat ingin menyesuaikan dengan kebutuhan, keadaan / kondisi baru yng timbul sejalan dengan pertumbuhan masyrakat. Perubahan evolusioner sering tidak dirasakan sebagai perubahan, kerena masyarakat telh berhasil menyesuaikan diri secara sempurna terhadap perubahan yang terjadi. Perubahan yang cepat (revolusioner) adalah perubahan yang dapat terjadi tanpa rencana, tetapi dapat pula direncanakan terlebih dahulu. Perubahan / pergantian secara cepat terhadap berbagai aspek kehidupan yang penting mengenai dasar – dasar atau sendi –sendi pokok kehidupan masyarakat.
§  Perubahan kecil dan perubahan besar
          Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi tidak membawa pengaruh langsung atau berarti dalam masyarakat. Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi membawa pengaruh langsung atau berarti dalam masyarakat.
§  Perubahan yang dikendaki dan tidak dikehendaki
          Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak yang mengendaki perubahan dalam masyarakat bisa daari seseorang, institusi pemerintah maupun swasta. Perubahan yang tidak dikehendaki adalah: perubahan ini terjadi di luar jangkauan masyarakat, akibat yang ditimbulkan kebanyakan berdampak negatif.



2.      Perubahan Sosial Budaya
       Pengertian perubahan sosial budaya
        Perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan sosial yang baru dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya. Perubahan budaya adalah perubahan unsur-unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung kebudayaan.Unsur-unsur kebudayaan yang berubah adalah sistem kepercayaan/religi, system mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan tehnologi, bahasa, kesenian, serta ilmu pengetahuan.
Perubahan kebudayaan pada suatu masyarakat merupakan keniscayaan dan tidak dapat dielakkan. Masyarakat tidak pernah statis, selalu dinamis berubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya yang disebabkan oleh berbagai faktor. Perubahan ini dimaksudkan sebagai wujud tanggapan manusia terhadap tantangan lingkungannya.

Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
Faktor-faktor pendorong perubahan sosial budaya sebagai berikut.
1) Kontak dengan Budaya Lain
Kontak merupakan proses penyampaian informasi tentang ide, keyakinan, dan hasil-hasil budaya. Adanya kontak dengan budaya lain menjadikan satu kebudayaan bertemu dan saling bertukar informasi. Misalnya kontak dagang antara pedagang nusantara dengan pedagang India, Arab, dan Barat. Kebudayaan mereka saling mempengaruhi yang akhirnya membawa perubahan sosial budaya.
2) Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain
     Tidak adanya apresiasi terhadap karya orang lain menjadikan seseorang enggan untuk berkarya. Namun, akan berbeda jika setiap orang menghargai hasil karya orang lain. Setiap orang akan berlomba-lomba menciptakan suatu karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Karya-karya inilah yang mendorong munculnya perubahan sosial budaya. Penemuan pesawat terbang mengilhami Prof. Dr. Ing.B.J. Habibie untuk mendirikan pabrik pesawat di Bandung.

3) Sistem Pendidikan yang Maju
     Pendidikan mengajarkan seseorang untuk berpikir ilmiah dan objektif. Dengan kemampuan tersebut, seseorang dapat menilai bentuk kebudayaan yang sesuai dengan kebutuhan serta kebudayaan yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, sistem pendidikan tinggi mampu mendorong munculnya perubahan sosial budaya.
4) Keinginan untuk Maju
     Tidak ada seorang pun yang puas dengan keadaan sekarang.  Oleh karena itu, orang akan melakukan berbagai upaya guna melakukan perubahan hidup yang tentunya ke arah kemajuan. Misalnya seorang pelajar mengikuti kursus komputer untuk menambah pengetahuan dan keterampilan komputer.
5).Toleransi terhadap Perubahan
     Sikap toleransi dibutuhkan untuk mempercepat laju perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Adanya sikap toleransi menjadikan masyarakat lebih mudah menerima hal baru. Masyarakat akan menerima hal-hal baru yang dirasa membawa kebaikan.
6) Penduduk yang Heterogen
     Masyarakat yang heterogen memudahkan terjadinya perubahan sosial budaya. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat Indonesia. Penduduk Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku, ras, dan ideologi. Perbedaan-perbedaan yang ada tidak selamanya membawa keuntungan bagi Indonesia.
7) Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang Kehidupan Tertentu
     Setiap orang tidak akan pernah puas dengan keadaannya saat ini. Rasa tidak puas terhadap keadaan mendorongnya melakukan berbagai perubahan. Hal ini pun terjadi pada masyarakat Indonesia ketika reformasi digulirkan. Rasa tidak puas terhadap pemerintahan saat itu mendorong masyarakat menuntut perubahan secara total.
8) Sistem Pelapisan Terbuka
     Sistem pelapisan terbuka memungkinkan terjadinya gerak sosial vertikal yang lebih tinggi. Sistem ini memberi kesempatan kepada seseorang untuk maju. Kesempatan untuk menaiki strata yang lebih tinggi mendorong seseorang melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
 9) Orientasi ke Masa Depan (Visioner)
     Pandangan yang visioner mendorong seseorang melakukan beragam perubahan. Bagi mereka masa lalu adalah sesuatu yang patut untuk dikenang, bukan sebagai pedoman hidup.  Masa depan harus lebih baik dari masa sekarang. Visi inilah yang mendorong seseorang melakukan perubahan.

10) Sikap Mudah Menerima Hal-Hal Baru
     Suatu perubahan akan berdampak besar jika setiap orang menerima perubahan tersebut. Keadaan ini menjadi berbeda jika tidak ada seorang pun yang menanggapi perubahan tersebut.
3.      Perubahan individual
Perubahan individu
     Perubahan individu merupakan inti dari segala sesuatu yang dicapai dari organisasi. Setelah individu memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu yang berbeda, seluruh dunia dapat mulai berubah.
B. Beberapa pendekatan dari perubahan individu:
a. Pendekatan Perilaku
     Pendekatan perilaku merupakan tentang mengubah, sikap lain melalui ganjaran dan hukuman,ini mengarah pada analisis perilaku dan penggunaan strategi hadiah. Terdiri dari:
a.       Penggunaan teknologi kinerja
b.      Nilai diterjemahkan ke dalam perilaku
c.       Pelatihan keterampilan
Tahapan dalam Pendekatan Prilaku:
ü  Identifikasi prilaku yang mempengaruhi kinerja
ü  Analisis fungsional dari prilaku, yaitu identifikasi bagian-bagian komponen yang yang membentuk setiap prilaku.
ü  Sebuah evaluasi efektifitas strategi intervensi.
b. Pendektaran Kognitif/pencapaian hasil
     Pendekatan kognitif adalah tentang mencapai hasil melalui reframing positif, teknik terkait penetapan tujuan dan pembinaan untuk mencapai hasil. Teori kognitif didasarkan pada premis bahwa emosi kita dan masalah kita adalah hasil dari cara berpikir kita. Pendekatan ini difokuskan pada hasil yang ingin anda capai, meskipun penting untuk pencapaian mereka adalah memastikan bahwa ada kesejajaran seluruh rantai sebab dan akibat. Pendekatan kognitif tidak mengacu pada rancangan eksternal dan tanggapan terhadap rangsangan.
c. Psycodynamic Approach ( Bagian dalam dari Perubahan)
     Pendekatan psycodynamic adalah tentang pemahaman dan yang berkaitan dengan dunia batin (bagian dalam) dari perubahan. Kata “psikodinamik” didasarkan pada gagasan bahwa ketika menghadapi perubahan dalam dunia luar, seorang individu dapat mengalami berbagai perubahan.
Lima  karakteristik perubahan individu dalam arti perkembangan
1.         Perubahan dalam  arti perkembangan  terutama berakar pada unsur biologis. Pengalaman-pengalaman aktivitas-aktivitas khusus anak dapat menimbulkan perubahan  pada diri yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak yang berlatih menari menjadi terampil menari ,anak yang belajar matematika atau berhitung menjadi mahir dalam mengerjakan soal-soal hitungan. Perubahan-perubahan semacam itu bukan merupakan perkembangan, melainkan lebih merupakan fungsi langsung dari pengalaman khusus yang diupayakan.
2.          Perkembangan dapat mencakup perubahan baik dalam struktur maupun fungsi atau perubahan fungsi maupun psikis. Perubahan dalam struktur  lazimnya merujuk pada perubahan fisik baik dalam hal ukuran maupun bentuknya seperti perubahan lengan, kaki, otot, jaringan syaraf, atau bagian-bagian tubuh lainnya, sedangkan perubahan fungsi mengacu kepada perubahan dalam aktivitas yang terdapat dalam struktur fisik seperti keterampilan bergerak,kemampuan berpikir, dan reaksi-reaksi emosional.
3.         Perkembangan bersifat unik bagi setiap individu artinya masing-masing kita berkembang  dengan cara-cara tertentu seperti semua individu yang lain seperti beberapa individu yang lain,dan tak seperti ada individu yang lainContohnya seorang anak perempuan lebih senang  membantu ibunya  di rumah daripada bermain dengan  teman sepermainannya
4.         Perubahan dalam arti perkembangan  terjadi secara bertahap dalam jangka                              waktu yang relatif lama.Maksudya bahwa perubahan dalam arti perkembangan bukan merupakan yang sifatnya sesaat ,melainkan terjadi dalam suatu proses yang berlangsung secara berkelanjutan dalam waktu relatif lama .Contohya  pertumbuhan mulai dari proses balita ,anak-anak ,remaja ,dewasa ,dan usia lanjut.
5.         Perubahan dalam arti perkembangan dapat berlangsung sepanjang hayat dari mulai sejak masa konsepsi hingga meninggal dunia. Perkembangan tidak hanya terbatas sampai dengan masa remaja ,melainkan dapat berlanjut terus hingga seseorang meninggal dunia .


BAB III
PEMBAHASAN

Perubahan sosial merupakan gejala sosial yag dialami oleh setiap masyarakat. Masyarakat memiliki kecenderungan untuk semakin maju dan berkembang, seiring dengan kemajuan pola pikir  dan tingkat kemampuannya. Perubahan sosial, kebudayaan, dan individual memiliki kelebihan dan kekurangannya masing- masing. Perubahan sosial yang terjadi di daerah saya sudah terjadi seiring dengan perkembangan zaman. Masyarakat di lingkungan saya merupakan masyarakat yang individualis, mengapa saya katakan seperti itu? Karena tingkat toleransi dan kekerabatan antar tetangga kurang terjalin, hal ini terjadi dikarenakan lingkungan yang warganya memiliki tingkat aktivitas yang tinggi, sehingga hubungan antar tetangga kurang terjalin secara harmonis.
Perubahan sosial yang terjadi pada remaja di lingkungan saya, kecenderungan remaja untuk melakukan hal – hal yang berdampak buruk bagi diri mereka seperti, tidur larut malam,berkumpul dengan teman – teman sambil mendengarkan musik Dj hingga pagi, dan berakibat mereka malas untuk bersekolah, tidak mendengarkan nasihat orang tua dll. Sehingga dengan Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada membuat masyarakat mencoba berkeinginan untuk mengadakan perubahan terhadap lingkungan masyarakat yang sudah mulai keluar dari koridor norma- norma yang sudah ada.
Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan  diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru membuat sedikit perubahan yang berarti bagi lingkungan. Banyaknya kesulitan yang dihadapi memungkinkan manusia berusaha untuk dapat mengatasinya, dengan tujuan mengadakan perubahan yang berdampak positif bagi lingkungan, untuk mewujudkan masyarakat yang berbudi luhur dan santun.Tingkat kebutuhan masyarakat semakin kompleks dan adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup, membuat hal ini menjadi salah satu penghambat dalam menciptakan perubahan sosial , karena akan menimbulkan kesenjangan sosial yang terjadi dalam lingkungan.
Oleh karena itu diperlukan Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal – hal yang baru, baik yang datang dari dalam maupun dari luar masyarakat, dengan mempunyai sikap keterbukaan , kecerdasan berfikir masyarakat lebih terbuka demi menuju masyarakat yang maju. Dengan pendidikan  dapat memberikan nilai- nilai tertentu bagi manusia untuk meraih masa depan yang lebih baik.
            Berdasarkan teori dan kenyataan yang saya jelaskan tadi seharusnya remaja yang merupakan asset masa depan bangsa memiliki pendidikan yang baik, sikap dan norma yang sesuai dengan aturan yang berlaku, dan memiliki keinginan yang tinggi untuk belajar dan merubah nasib keluarganya. Tetapi sebenarnya hal itu masih jauh dari kenyataan, dikarenakan lingkungan yang tidak mendukung dan keinginan dari diri sendiri untuk merubah nasib kurang ada. Mereka hanya berfikiran bahwa dengan kehidupan yang mereka jalankan sekarang membuat mereka nyaman, sehingga mereka kurang memikirkan hal – hal yang membuat mereka suksess.
            Kemudian seharusnya ibu dan bapak menjadi contoh dan teladan bagi anaknya, tetapi sebenarnya yang terjadi di lingkungan saya, ibu ataupun bapak tidak lagi menjadi contoh teladan kepada anaknya, karena ibu secara tidak langsung mencontohkan hal yang tidak baik kepada anaknya, seperti mengatakan kata – kata yang tidak baik di hadapan anaknya, memarahi anaknya di depan orang banyak, menjudges anaknya ketika bersalah. Sehingga anak tersebut bisa jadi penakut, pemberontak, dan lain sebagainya. Itu tergantung dari mental si anaknya sendiri, bagaimana dia mengingat hal – hal yang pernah di dengar dan diucapkan orang lain.
      Perubahan budaya adalah perubahan unsur-unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung kebudayaan.Unsur-unsur kebudayaan yang berubah adalah sistem kepercayaan/religi, sistem mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan tehnologi, bahasa, kesenian, serta ilmu pengetahuan.Perubahan kebudayaan pada suatu masyarakat merupakan keniscayaan dan tidak dapat dielakkan. Masyarakat tidak pernah statis, selalu dinamis berubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya yang disebabkan oleh berbagai faktor. Perubahan ini dimaksudkan sebagai wujud tanggapan manusia terhadap tantangan lingkungannya. Penyebab perubahan budaya dikarenakan adanya kontak dengan budaya lain, seperti masuknya budaya barat ke indonesia. Oleh karena itu, dengan danya kontak dengan budaya lain akan mempercepat laju perubahan sosial budaya, sehingga budaya yang ada di indonesia, seiring waktu akan terlupakan. Dan cara mengatasi masalah ini dengan sikap menghargai budaya sebagai warisan luhur yang perlu dihargai dan ditunjukan kepada dunia bahwa indonesia memiliki beragam etnis, suku, bahasa, pulau, yang membuat mata dunia tertuju pada indonesia yang memiliki segala kekayaan alam maupun suku.
Tetapi sebenarnya budaya ada, tetapi kurang diperhatikan orang, karena masyrakat sekarang sudah cenderung berfikir praktis dan simple, tidak mau ribet. Karena budaya mempunyai banyak aturan dan adat istiadat yang membuat remaja kurang tertarik dengan hal itu. Tetapi ada juga masyarakat yang masih menjunjung tinggi budaya, hal ini tercontoh oleh kerluarga saya yang masing menjunjung budaya dan suku, hal ini tergambar dari kedua orang tua saya yang masih mengikuti dan menjalankan adat istiadat dari suku mereka, seperti melestarikan budaya dari suku mereka seperti religi, melestarikan  tari – tarian , cara menikahkan anak yang masih menggunakan adat yang merupakan salah satu budaya, yang masih terlestarikan, dan lain sebagainya.
Kemudian seharusnya  sistem pendidikan yang Maju. Pendidikan mengajarkan seseorang untuk berpikir ilmiah dan objektif. Dengan kemampuan tersebut, seseorang dapat menilai bentuk kebudayaan yang sesuai dengan kebutuhan serta kebudayaan yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Berbekal pengetahuan itu seseorang melakukan perubahan pada kebudayaan jika dirasa perlu. Oleh karena itu, sistem pendidikan tinggi mampu mendorong munculnya perubahan sosial budaya. Tetapi sebenarnya perubahan kebudayaan itu bisa dikombinasikan dengan keadaan yang sekarang. Sehingga budaya itu tidak terlihat kaku.
Keinginan untuk Maju. Tidak ada seorang pun yang puas dengan keadaan sekarang. Mereka umumnya menginginkan sesuatu yang lebih baik dari keadaan saat ini. Oleh karena itu, orang akan melakukan berbagai upaya guna melakukan perubahan hidup yang tentunya ke arah kemajuan. Sehingga diperlukan toleransi terhadap perubahan,Sikap toleransi dibutuhkan untuk mempercepat laju perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Adanya sikap toleransi menjadikan masyarakat lebih mudah menerima halhal baru. Masyarakat akan menerima hal-hal baru yang dirasa membawa kebaikan.
     Masyarakat yang heterogen memudahkan terjadinya perubahan sosial budaya. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat Indonesia. Penduduk Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku, ras, dan ideologi. Perbedaan-perbedaan yang ada tidak selamanya membawa keuntungan bagi Indonesia. Perbedaan tersebut dapat menimbulkan konflik jika tidak disertai dengan rasa toleransi yang tinggi. Konflik-konflik inilah yang mendorong munculnya perubahan sosial budaya.
     Sistem pelapisan terbuka memungkinkan terjadinya gerak sosial vertikal yang lebih tinggi. Sistem ini memberi kesempatan kepada seseorang untuk maju. Pandangan yang visioner mendorong seseorang melakukan beragam perubahan. Bagi mereka masa lalu adalah sesuatu yang patut untuk dikenang, bukan sebagai pedoman hidup.  Masa depan harus lebih baik dari masa sekarang. Visi inilah yang mendorong seseorang melakukan perubahan.
     Suatu perubahan akan berdampak besar jika setiap orang menerima perubahan tersebut. Keadaan ini menjadi berbeda jika tidak ada seorang pun yang menanggapi perubahan tersebut.

BAB IV
KESIMPULAN

Perubahan sosial merupakan gejala pergeseran atau pergantian yang bersifat normal dan universal artinya perubahan itu penting dan pasti terjadi pada masyarakat apapun dan dimanapun sebagai suatu variasi dari cara – cara hidup yang lebih diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun difusi ataupun penemuan baru dalam masyrakat.
            Terjadinya perubahan sosial dalam suatu masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar masyarakat. Seperti halnya kejadian yang lain apabila terdapat sebab yang melatarbelakangi terjadinya suatu kejadian pasti terdapat akibat yang ditimbulkan dari adanya kejadian tersebut. Begitu pula dengan perubahan sosial disamping ada faktor penyebab terjadinya perubahan sosial juga terdapat akibat/dampak dari perubahan sosial itu sendiri, baik dampak yang bersifat positif ataupun yang bersifat negatif.
Perilaku dari pandangan biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi baik oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia.
Perilaku dibentuk oleh 3 faktor antara lain :
a.       Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors) yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.
b.      Faktor-faktor pendukung (enebling factors), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.
c.       Faktor-faktor pendorong (renforcing factors), yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.





Daftar Pustaka
http://id.perubahan sosial budaya.org/google

1 komentar:

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Rio sentosa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembersih dan pengecatan gedung. Saldo...