HAKEKAT PENDIDIKAN IPS/ ILMU SOSIAL
1.
ILMU
DAN PENGETAHUAN
Setiap Ilmu adalah pengetahuan tetapi tidak semua
pengetahuan adalah ilmu. .Mengapa demikian? Agar lebih jelas perbedaannya maka
perhatikan pengetian dari pengetahuan dan ilmu ini.
Pengetahuan adalah pembentukan pemikiran asosiatif yang
menghubungkan atau menjalin sebuah pikiran dengan kenyataan atau dengan pikiran
lain berdasarkan pengalaman yang berulang – ulang tanpa pemahaman mengenai
sebab akibat yang hakiki dan universal.
Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang menjelaskan hubungan
sebab akibat dari suatu objek menurut metode – metode tertentu yang merupakan
suatu kesatuan yang sistematis.
Dari kedua pengertian tersebut jelas bahwa pengetahuan
bukanlah ilmu, akan tetapi pengetahuan merupakan bahan utama bagi ilmu. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Maka seseorang
yang ingin berilmu perlu memiliki
pengetahuan yang banyak . Untuk berpengetahuan seseorang cukup buka mata, buka
telinga dan pahami realitas, hafalkan dan sampaikan. Adapun untuk berilmu, mak
metodenya menjadi lebih serius, ia harus menangkap masalah, membuat hipotesis,
kemudian mengadakan penelitian, membuat pembahasan secara kritis dan barulah ia
mencapai suatu ilmu.
Untuk lebih jelasnya
dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran.
2. LATAR BELAKANG LAHIRNYA
IPS
Abad 21 merupakan
abad pengetahuan dimana pengetahuan akan menjadi landasan utama segala aspek
kehidupan. Abad pengetahuan sangat berpengaruh terhadap pendidikan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan lapangan kerja. Pendidikan adalah salah satu hal
yang sangat penting untuk membekali siswa menghadapi masa depan. Ide IPS berasal
dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama asli IPS di Amerika Serikat
adalah social studies. Di Indonesia social studies dikenal dengan nama studi
sosial. Dalam Kurikulum 1975, pendidikan ilmu sosial kemudian ditetapkan dengan
nama Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan sebuah mata pelajaran yang
dipelajari dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi pada
jurusan atau progrsam studi tertentu.
Tentang nama atau istilah IPS itu
sendiri pada mulanya ada beberapa nama yang diperkenalkan misalnya:
a.
Ilmu Pengetahuan
bermasyarakat
b.
Ilmu Sosial
c.
Studi Sosial
d.
Pendidikan Ilmu- ilmu
sosial
e.
Pengetahuan Sosial
Melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No.008-D/N/1975 adalah IPS atau Ilmu Pengetahuan Sosial. Dan melalui keputusan
itu maka mulai 1976 berlakulah kurikulum baru pengajaran ilmu pengetahuan
Sosial di sekolah – sekolah di Indonesia.
3. HAKEKAT IPS SEBAGAI
PROGRAM PENDIDIKAN
Hakikat
IPS, adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial
selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang
ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat di manapun mereka berada melalui
handphone dan internet. Kemajuan Iptek menyebabkan cepatnya komunikasi antara
orang yang satu dengan lainnya, antara negara satu dengan negara lainnya.
Dengan demikian maka arus informasi akan semakin cepat pula mengalirnya. Oleh
karena itu diyakini bahwa “orang yang menguasai informasi itulah yang akan
menguasai dunia”.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial erat kaitanya dengan
Ilmu Sosial, yaitu ilmu pengetahuan yang membahas hubungan manusia dalam
konteks sosialnya dengan masyarakat dan tingkah laku masyarakat. Berdasarkan
tingkat jenjang sekolahnya, jumlah keilmuan yang dilibatkan di dalam IPS
berbeda-beda. Di tingkat Sekolah Dasar, bidangnya terutama terdiri dari
Geografi dan Sejarah, di tingkat sekolah lanjutan terdiri dari Geografi,
Sejarah dan Antropologi. Sedangkan di Perguruan Tinggi hampir seluruh bidang
keilmuaan Ilmu Sosial dilibatkan pada kerangka kerja IPS.
Secara ideal
Ischak S.U. menjelaskan bahwa pendidikan IPS bagi anak didik berperan sebagai,
(a). Sosialisasi, membantu anak didik menjadi anggota masyarakat yang berguna
dan efektif; (b) Pengambilan keputusan, membantu anak didik mengembangkan
keterampilan berpikir (intelektual) dan keterampilan akademis; (c) Sikap dan
nilai, membantu anak didik menandai, menyelidiki, merumuskan dan menilai diri
sendiri dalam hubungannyadengan masyarakat sekitar; (d) Kewargaan Negara,
membantu anak didik menjadi warga Negara yang baik; (e) Pengetahuan, tanggapan
dan pekaterhadap kemajuan pengetahuan dan teknologi dan dapat mengambil manfaat
daripadanya.
Secara
mendasar, pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan
segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia
menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya. memenuhi kebutuhan jiwanya.,
pemanfaatan sumber daya yang yang ada di Muka Bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahaan,
dan lain-lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan
masyarakat manusia. Ciri utama yang menjadi jati diri dari Pendidikan IPS
adalah mengorganisir dan menyajikan ilmu-ilmu sosial secara ilmiah dan
pisikologis untuk tujuan pendidikan di tingkat persekolahan.
4. Tujuan IPS dalam
Pendidikan
Mengapa IPS itu harus dipelajari dan diajarkan kepada anak
didik? Pada hal pengetahuan sosial sudah melekat pada diri setiap orang secara
alamiah dalam kehidupan sehari – hari. Namun itu belum cukup mengingat
kehidupan masyarakat dengan fenomena – fenomena sosialnya semakin berkembang.
Untuk menghadapi itu cukup dengan pengetahuan alami saja, tetapi harus melalui
jalur formal di sekolah.
Tujuan dari pendidikan IPS di sekolah tidak lain agar dapat
menghadapi tantangan yang akan dihadapi anak didik dimasa datang. Oleh karena
itu pendidikan IPS bertujuan membina anak didik menjadi warga negara yang baik,
yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi
dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara, kemudian menjunjung tinggi
nilai agar menjadi warga negara yang baik. Dengan demikian IPS merupakan
pelajaran yang sangat penting.
Tujuan pengajaran pendidikan IPS mencakup tiga aspek yaitu
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Guru tidak hanya menekankan aspek
kognitif saja tetapi aspek – aspek yang lain seperti aspek afektif dan
psikomotorik. Tujuan kognitif pembelajaran IPS lebih mengarah pada tujuan
memperoleh pengetahuan, dan ketrampilan berfikir siswa. Tujuan kognitif ini
terbagi kedalam lima kelompok besar yaitu: pengetahuan, kemampuan, pemahaman,
aplikasi, analisa, dan evaluasi. Tujuan aspek afektif pembelajaran IPS adalah
menekankan pada perasaan, emosi, dan penerimaan dan penolakan siswa terhadap
materi pembelajaran IPS yang diberikan. Secara garis besar tujuan afektif
dikelompokan menjadi lima kelompok besar yaitu: penerimaan, jawaban atau
sambutan, penghargaan, pengorganisasian dan karakteristik nilai. Sedangkan
tujuan psikomotorik dapat dikelompokan kedalam lima kelompok besar yaitu:
pengindraan, kesiapan bertindak, respon atau sambutan, mekanisme atau tindakan
otomatis, ketrampilan yang dilakukan secara berhati – hati.
Berdasarkan Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004),
bertujuan untuk:
- mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.
- mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial
- membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
- meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
Sejalan
dengan tujuan tersebut tujuan pendidikan IPS menurut (Nursid Sumaatmadja. 2006)
adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian social yang berguna bagi dirinya
serta bagi masyarakat dan negara” Sedangkan secara rinci Oemar Hamalik
merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa,
yaitu : (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai
sosial dan sikap, (4) keterampilan (Oemar hamalik. 1992 : 40-41).
Daftar Pustaka
Dosen,Tim.Pendidikan Ilmu sosial,Medan:Unimed
Terimakasih Ibu Nazlah.
BalasHapusSalam sehat selalu,
https://marketing.ruangguru.com/uji
terima kasih atas kontribusinya dalam ilmu dan pendidikan sebagai usaha mencerdaskan bangsa, semoga amal ibadahnya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan YME
BalasHapusSANAGT BAIK DAN MEMBANTU SEBAGAI REFERENSI ILMU SOSIAL DAN DAPAT DIAPLIKASIKAN DALAM HAL BELAJAR MENGAJAR
BalasHapussalam sehat selalu..
BalasHapusplease visit this great website!