BELAJAR ILMU EKONOMI AKUNTASI

Rabu, 27 Juli 2016

HAKEKAT PENDIDIKAN IPS/ ILMU SOSIAL


HAKEKAT PENDIDIKAN IPS/ ILMU SOSIAL


1.      ILMU DAN PENGETAHUAN

          Setiap Ilmu adalah pengetahuan tetapi tidak semua pengetahuan adalah ilmu. .Mengapa demikian? Agar lebih jelas perbedaannya maka perhatikan pengetian dari pengetahuan dan ilmu ini.
          Pengetahuan adalah pembentukan pemikiran asosiatif yang menghubungkan atau menjalin sebuah pikiran dengan kenyataan atau dengan pikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulang – ulang tanpa pemahaman mengenai sebab akibat yang hakiki dan universal.
          Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang menjelaskan hubungan sebab akibat dari suatu objek menurut metode – metode tertentu yang merupakan suatu kesatuan yang sistematis.
          Dari kedua pengertian tersebut jelas bahwa pengetahuan bukanlah ilmu, akan tetapi pengetahuan merupakan bahan utama bagi ilmu. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Maka seseorang yang ingin berilmu perlu  memiliki pengetahuan yang banyak . Untuk berpengetahuan seseorang cukup buka mata, buka telinga dan pahami realitas, hafalkan dan sampaikan. Adapun untuk berilmu, mak metodenya menjadi lebih serius, ia harus menangkap masalah, membuat hipotesis, kemudian mengadakan penelitian, membuat pembahasan secara kritis dan barulah ia mencapai suatu ilmu.
          Untuk lebih jelasnya dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran.

2. LATAR BELAKANG LAHIRNYA IPS
          Abad 21 merupakan abad pengetahuan dimana pengetahuan akan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan. Abad pengetahuan sangat berpengaruh terhadap pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lapangan kerja. Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa menghadapi masa depan. Ide IPS berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama asli IPS di Amerika Serikat adalah social studies. Di Indonesia social studies dikenal dengan nama studi sosial. Dalam Kurikulum 1975, pendidikan ilmu sosial kemudian ditetapkan dengan nama Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan sebuah mata pelajaran yang dipelajari dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi pada jurusan atau progrsam studi tertentu.
          Tentang nama atau istilah IPS itu sendiri pada mulanya ada beberapa nama yang diperkenalkan misalnya:
a.  Ilmu Pengetahuan bermasyarakat
b. Ilmu Sosial
c.  Studi Sosial
d. Pendidikan Ilmu- ilmu sosial
e.  Pengetahuan Sosial
          Melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.008-D/N/1975 adalah IPS atau Ilmu Pengetahuan Sosial. Dan melalui keputusan itu maka mulai 1976 berlakulah kurikulum baru pengajaran ilmu pengetahuan Sosial di sekolah – sekolah di Indonesia.

3. HAKEKAT IPS SEBAGAI PROGRAM PENDIDIKAN
Hakikat IPS, adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat di manapun mereka berada melalui handphone dan internet. Kemajuan Iptek menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang yang satu dengan lainnya, antara negara satu dengan negara lainnya. Dengan demikian maka arus informasi akan semakin cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa “orang yang menguasai informasi itulah yang akan menguasai dunia”.
          Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial erat kaitanya dengan Ilmu Sosial, yaitu ilmu pengetahuan yang membahas hubungan manusia dalam konteks sosialnya dengan masyarakat dan tingkah laku masyarakat. Berdasarkan tingkat jenjang sekolahnya, jumlah keilmuan yang dilibatkan di dalam IPS berbeda-beda. Di tingkat Sekolah Dasar, bidangnya terutama terdiri dari Geografi dan Sejarah, di tingkat sekolah lanjutan terdiri dari Geografi, Sejarah dan Antropologi. Sedangkan di Perguruan Tinggi hampir seluruh bidang keilmuaan Ilmu Sosial dilibatkan pada kerangka kerja IPS.
Secara ideal Ischak S.U. menjelaskan bahwa pendidikan IPS bagi anak didik berperan sebagai, (a). Sosialisasi, membantu anak didik menjadi anggota masyarakat yang berguna dan efektif; (b) Pengambilan keputusan, membantu anak didik mengembangkan keterampilan berpikir (intelektual) dan keterampilan akademis; (c) Sikap dan nilai, membantu anak didik menandai, menyelidiki, merumuskan dan menilai diri sendiri dalam hubungannyadengan masyarakat sekitar; (d) Kewargaan Negara, membantu anak didik menjadi warga Negara yang baik; (e) Pengetahuan, tanggapan dan pekaterhadap kemajuan pengetahuan dan teknologi dan dapat mengambil manfaat daripadanya.
Secara mendasar, pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya. memenuhi kebutuhan jiwanya., pemanfaatan sumber daya yang yang ada di Muka Bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahaan, dan lain-lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Ciri utama yang menjadi jati diri dari Pendidikan IPS adalah mengorganisir dan menyajikan ilmu-ilmu sosial secara ilmiah dan pisikologis untuk tujuan pendidikan di tingkat persekolahan.

4. Tujuan IPS dalam Pendidikan
          Mengapa IPS itu harus dipelajari dan diajarkan kepada anak didik? Pada hal pengetahuan sosial sudah melekat pada diri setiap orang secara alamiah dalam kehidupan sehari – hari. Namun itu belum cukup mengingat kehidupan masyarakat dengan fenomena – fenomena sosialnya semakin berkembang. Untuk menghadapi itu cukup dengan pengetahuan alami saja, tetapi harus melalui jalur formal di sekolah.
          Tujuan dari pendidikan IPS di sekolah tidak lain agar dapat menghadapi tantangan yang akan dihadapi anak didik dimasa datang. Oleh karena itu pendidikan IPS bertujuan membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara, kemudian menjunjung tinggi nilai agar menjadi warga negara yang baik. Dengan demikian IPS merupakan pelajaran yang sangat penting.
          Tujuan pengajaran pendidikan IPS mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Guru tidak hanya menekankan aspek kognitif saja tetapi aspek – aspek yang lain seperti aspek afektif dan psikomotorik. Tujuan kognitif pembelajaran IPS lebih mengarah pada tujuan memperoleh pengetahuan, dan ketrampilan berfikir siswa. Tujuan kognitif ini terbagi kedalam lima kelompok besar yaitu: pengetahuan, kemampuan, pemahaman, aplikasi, analisa, dan evaluasi. Tujuan aspek afektif pembelajaran IPS adalah menekankan pada perasaan, emosi, dan penerimaan dan penolakan siswa terhadap materi pembelajaran IPS yang diberikan. Secara garis besar tujuan afektif dikelompokan menjadi lima kelompok besar yaitu: penerimaan, jawaban atau sambutan, penghargaan, pengorganisasian dan karakteristik nilai. Sedangkan tujuan psikomotorik dapat dikelompokan kedalam lima kelompok besar yaitu: pengindraan, kesiapan bertindak, respon atau sambutan, mekanisme atau tindakan otomatis, ketrampilan yang dilakukan secara berhati – hati.
Berdasarkan Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan untuk:
  1. mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.
  2. mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial
  3. membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
  4. meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
Sejalan dengan tujuan tersebut tujuan pendidikan IPS menurut (Nursid Sumaatmadja. 2006) adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian social yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara” Sedangkan secara rinci Oemar Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu : (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial dan sikap, (4) keterampilan (Oemar hamalik. 1992 : 40-41).


Daftar Pustaka
Dosen,Tim.Pendidikan Ilmu sosial,Medan:Unimed


4 komentar:

  1. terima kasih atas kontribusinya dalam ilmu dan pendidikan sebagai usaha mencerdaskan bangsa, semoga amal ibadahnya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan YME

    BalasHapus
  2. SANAGT BAIK DAN MEMBANTU SEBAGAI REFERENSI ILMU SOSIAL DAN DAPAT DIAPLIKASIKAN DALAM HAL BELAJAR MENGAJAR

    BalasHapus

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Rio sentosa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembersih dan pengecatan gedung. Saldo...