BELAJAR ILMU EKONOMI AKUNTASI

Selasa, 09 Februari 2016

Strategi pertumbuhan dan perencanaan pembangunan ekonomi


STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN EKONOMI


A.    Pengertian, Unsur, Fungsi, Sifat, Proses dan Peranan Perencanaan

Michael P. Todaro dalam buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga menyatakan bahwa : “Perencanaan ekonomi bisa diartikan dengan suatu usaha pemerintah yang sungguh-sungguh untuk mengkoordinasikan semua keputusan ekonomi dalam jangka panjang dan untuk mempengaruhi secara langsung dan dalam beberapa hal, bahkan mengendalikan tingkat dan pertumbuhan variabel ekonomi yang penting dari suatu negara (penghasilan, konsumsi, lapangan kerja, investasi, tabungan eksport, import dan lain-lain) dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan”. (1983 : 165).
Pengertian Perencanaan menurut lainnya yaitu Conyers & Hills (1994) mendifinisakan Perencanaan sebagai suatu proses yang bersinambung yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.Berdasarkan definisi tersebut berarti ada 4 elemen dasar perencanaan yakni :
Ø  Merencanakan berarti memilih.Perencanaan merupakan proses memilih diantara berbagai kegiatan yang diinginkan karena tidak semua yang diinginkan tersebut dapat dilakukan dan tercapai pada saat yang bersamaan.
Ø  Perencanaan  merupakan alat pengalokasian sumberdaya.Penggunaan sumber daya disini menunjukkan segala sesuatu yang dianggap berguna dalam pencapaian dalam suatu tujuan tertentu.Sumber daya disini mencakup sumberdaya alam saja (tanah,air,hasil tambang, dsb),sumber daya manusia,sumber daya modal dan keuangan.
Ø  Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan.Konsep perencanaan sebagai alat pencapaian tujuan muncul berkenaan dengan sifat dan proses penetapan tujuan.Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh seorang perencana adalah bahwa tujuan-tujuan mereka kurang didefiniskan secara tepat.Karena kadangkala tujuan-tujuan tersebut ditetapkan orang lain (mis,para pemimpin politik)
Ø  Perencanaan untuk masa depan. Salah satu elemen penting dalam perencanaan adalah elemen waktu.Tujua-tujuan dalam perencanaan dirancang untuk dicapai dimasa yang akan datang.Dan oleh karena itu perencanaan berkaitan dengan masa depan.

Pengertian Perencanaan
Perencanaan ekonomi dapat diartikan sebagai usaha secara sadar dari suatu organisasi untuk mempengaruhi dan mengarahkan, mengendalikan perubahan dalam variabel ekonomi yang utama dengan tujuan pencapaian target tertentu. Misal, PDB, konsumsi, investasi, dan tabungan dari suatu negara selama kurun waktu tertentu. Ada 4 aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu :
a.       Perencanaan ekonomi memerlukan tujuan tertentu, dan terjemahan tujuan itu dalam bentuk target atau sasaran yang akan dicapai.
b.      Perencanaan ekonomi melibatkan masalah pra-vision dan pra pengaturan. Oleh karena itu setiap tindakan harus dibuat sesuai dengan periode waktu selama rencana itu dilaksanakan.
c.       Perencanaan ekonomi harus bersifat ajeg (konsisten).
d.      Perencanaan ekonomi harus bersifat optimis.

Unsur Perencanaan
Unsur-unsur perencaan adalah sebagai berikut :
a.       Kebijaksanaan dasar atau strategi dasar rencana pembangunan.Unsur ini merupakan dasar dari seluruh rencana,yang kemudian dituangkan dalam unsur-unsur pokok perencanaan pembangunan lainnya.
b.      Adanya kerangka rencana makro.Dalam kerangka ini dihubungkan berbagai variabel-variabel pembangunan serta implikasi hubungan tersebut.
c.       Perkiraan sumber-sumber pembangunan khususnya sumber-sumber pembiayaan pembangunan.Sumber-sumber pembiayaan pembangunan merupakan keterbatasan yang strategis ,sehingga perlu diperkirakan dengan seksama.
d.      Uraian tentang kerangka kebijaksanaan yang konsisten seperti misalnya kebijaksanaan fiskal,penganggaran,moneter,harga setra kebijaksanaan sektoral lainnya.Berbagai kebijaksanaan itu perlu dirumuskan dan kemudian dilaksanakan.
e.       Perencanaan pembangunan adalah program investasi yang dilakukan secara sektoral.Penyusunan program investasi secara sektoral ini dilakukan bersama-sama dengan penyusunan rencana-rencana sasaran.
f.       Perencanaan pembangunan adalah administrasi pembangunan yang mendukung usaha perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tersebut.


Fungsi Perencanaan
a.       Terdapat pengarahan kegiatan, pedoman kegiatan kepada pencapain tujuan pembangunan
b.      Terdapat perkiraan potensi, prospek perkembangan, hambatan & risiko masa yang akan datang
c.       Memberi kesempatan mengadakan pilihan terbaik
d.      Dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya tujuan
e.       Sebagai alat mengukur / standar terhadap pengawasan evaluasi.

Sedangkan dari sudut pandang ekonomi alasan perlunya perencanaan adalah :
a.       Agar penggunaan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas bisa lebih efisien dan efektif sehingga dapat dihindari adanya pemborosan-pemborosan.
b.      Agar perkembangan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi menjadi lebih mantap
c.       Agar tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtor

Sifat dan Peranan Perancanaan Ekonomi
Selama dua dekade sejak tahun 1950,dunia ditandai dengan munculnya bangsa-bangsa yang belum maju sebagai suatu kekuatan ekonomi dan politik yang berkembang cukup pesat dalam dunia internasional.Negara-negara sedang berkembang semakin meningkat aspirasinya untuk mengejar ketertinggalannya dibidang ekonomi dari negara-negara maju.Hal ini dtunjukkan oleh diterimanya secara universal perencanaan pembangunan  sebagai sarana yang utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat cepat.
Pengertian perancanaan ekonomi adalah usaha secara sadar dari suatu pusat organisasi untuk mempengaruhi,mengarahkan serta dalam beberapa hal bahkan mengendalikan  perubahan variabel-variabel ekonomi yang utama misalnya , GDP,konsumsi,investasi,tabungan,dll dari suatu negara atau wilayah tertentu sesuai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Jadi,inti dari perencanaan ekonomi adalah gagasan-gagasan tentang pengaruh,pengarahan dan pengendalian.
Suatu rencana ekonomi bisa juga dianggap sasaran ekonomi secara kuantitatif yang khusus dan harus dicapai dalam jangka waktu tertentu.Rencana ekonomi bisa bersifat menyeluruh atau parsial.
Suatu rencana yang bersifat menyeluruh menetapkan sasarannya mencakup seluruh aspek pokok perekonomian nasional.Sedangkan rencana yang bersifat parsial hanya mencakup sebagian dari perekonomian nasional seperti sektor industri,pertanian,luar negeri,dsb.
Dari para pendukung perencanaan pembangunan ekonomi di NSB mengemukakan bahwa perekonomian pasar yang tidak terkendali dapat mengakibatkan negara-negara mengalami kemandegan ekonomi,gejolak harga dan tingkat pengerjaan yang rendah.Secara lebih spesifik,mereka menyatakan bahwa ekonomi pasar tidak sesuai dengan tugas operasional negara-negara miskin, yakni bagaimana memobilisir sumberdaya yang terbatas sehingga menimbulkan suatu perubahan struktural yang dibutuhkan  agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dengan lancar , cepat dan seimbang.Oleh karena itu,perencanaan telah diterima sebagai sarana yang esensial untuk mengarahkan dan memacu pertumbuhan ekonomi di NSB.
Sistem perekonomian secara umum dibagi 2,yaitu perekonomian pasar dan perekonomian berencana.Namun demikian sebenernya tidak ada perekonomian yang benar-benar berencana atau tidak berencana.Karena masalah perencanaan adalah suatu masalah kadar atau derajatnya saja.
Proses Perencanaan
Dalam perbedaan yang besar mengenai rencana-rencana pembangunan dan teknik-teknik perencanaan, ada beberapa karakteristik dasar tentang perencanaan ‘yang komprehensif’ yang sudah umum bagi negara-negara sedang berkembang, seperti dikemukakan oleh T. Killick yang dikutip Michael P. Todaro dalam buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, yang telah membuat daftar enam karakteristik, sebagai berikut :
a)      Dimulai dari pandangan dan tujuan politik pemerintah, perencanaan itu berusaha menetapkan tujuan kebijaksanaan, terutama sekali menyangkut pembangunan ekonomi masa depan.
b)      Suatu rencana pembangunan menyusun stretegi yang ditujukan untuk mencapai saran-saran tersebut, yang biasanya dimasukkan dalam target spesifik.
c)      Rencana itu berusaha menciptakan koordinasi secara terpusat, pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prinsip-prinsip dalam negeri yang konsisten, memilih tindakan-tindakan yang optimal mengenai implementasi strategi dan mencapai target, dan dimaksudkan untuk bisa dipergunakan sebagai kerangka kerja dalam mengarahkan keputusan-keputusan atau tindakan-tindakan selanjutnya dari hari ke hari.
d)     Perencanaan itu mencakup seluruh perekonomian (dan karena itu perencanaan itu adalah ‘komprehensif’, bertentangan dengan perencanaan ‘kolonial’ atau ‘sektor pemerintah’).
e)      Untuk mengusahakan secara optimal dan konsisten, rencana komprehensif itu harus lebih banyak menggunakan model ekonomi makro yang diformulasi, dan akan dipergunakan untuk proyeksi pelaksanaan ekonomi yang direncanakan untuk masa yang akan datang.
f)       Suatu rencana pembangunan biasanya meliputi jangka waktu, katakanlah 5 tahun, dan secara fisik dinyatakan sebagai dokumen rencana jangka menengah (medium term plan document), yang mungkin saja berhubungan dengan perspektif rencana jangka panjang dan dilengkapi dengan rencana tahunan.
Proses perencanaan bisa di bagi 4 tahap :
1.      Memulai suatu rangkaian yang di tetapkan oleh pemimpin polotik
2.      Mengukur ketersediaan sumber daya yang langka selam periode perencanaan tersebut
3.      Di tetapkan proyek-proyek investasi yang termasuk dalam perencanaan nasional untuk mengembangkan tujuan pembangunan nasional
4.      Mengerjakan proses pemilihan kegiatan yang mungkin dan penting untuk mencapai tujuan nasional tanpa terganggu oleh adanya kendala kendala sumber daya dan organisasional
B.     Perencanaan Dalam Berbagai Bentuk Sistem Ekonomi

Perencanaan Dalam Perekonomian Kapitalis
Perencanaan dilakulakan dengan tujuan mencapai pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengerjaan yang tinggi dan harga-harga yang stabil melalui berbagai instrument kebijaksanaan fiskal dan moneter.Sifat perencanaannya berupa rangsangan terhadap pihak swasta untuk melakukan aktivitas ekonomi ke arah tertentu.Alat kebijaksanaan utama yang digunakan adalah terutama kebijakan dibidang moneter,perpajakan dan hubungan perdagangan luar negeri.Tingkat pengerjaan dan pendapatan yang tinggi disebabkan oleh adanya kebijakan ekspansi moneter,,peningkatan pengeluaran pemerintah dan penyesuaian tarif pajak.Inflasi dan deflasi diatasi melalui kebijakan-kebijakan fiskal ,penyesuaian tingkat bunga.Gejolak neraca pembayaran dinetralisir melalui penyesuaian tarif,pengendalian devisa,kuota impor serta perangsang pajak.

Perencanaan Dalam Perekonomian Sosialis
Pemerintah secara aktif dan langsung mengendalikan gerak perekonomian melalui suatu proses pengendalian keputusan yang terpusat/sistem komando.Dalam sistem ini tidak ada kebebasan konsumen maupun produsen untuk menentukan konsumsi atau produksi barang/jasa yang diinginkan.Proses produksi,konsumsi,dan distribusi sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah.

Perencanaan Dalam Perekonomian Campuran
Ciri-ciri dalam ekonomi campuran adalah lembaga-lembaga produksi dimiliki oleh swasta,tetapi mendapat kontrol dan pengendalian dari pemerintah.
Gambaran paduan situasi antara kebebasan pasar ekstrim dengan pengendalian kolektif menurut P.Todaro (1985:354) dapat diidentifikasi menjadi dua komponen utama yaitu :
1) Pemerintah dengan seksama memanfaatkan tabungan dalam negeri dan sumber daya keuangan dari luar untuk membiayai proyek-proyek investasi pemerintah dan untuk memobilisasikan serta sebagai saluran sumber daya langka yang dialirkan ke daerah-daerah yang dapat diharapkan menjadi sumbangan bagi relaisasi tujuan pembangunan jangka panjang(mis: pembangunan jalan kereta api, sekolah, proyek hidrolistrik, komponen infrastruktur ekonomi lainnya termasuk penciptaan subsitusi import).
2) kebijaksanaan ekonomi pemerintah seperti perpajakan, perizinan, kuota, kebijaksanaan harga, dan upah dimaksudkan untuk menstimulir, mengatur bahkan mengendalikan aktivitas ekonomi sektor swasta agar terjamin hubungan harmonis antara keinginan para usahawan swasta dan tujuan sosial dari pemerintah pusat.





C.    Langkah-langkah dan Syarat-Syarat Berhasilnya Suatu Perencanaan

Langkah-langkah Perencanaan meliputi hal sebagai berikut :
1.      Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai
2.      Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan
3.      Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan
4.      Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan
5.      Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana masalah-masalah tersebut akan diselesaikan

Syarat-syarat perencanaan antara ,lain sebagai berikut :
a.       Komisi perencanaan
Komisi perencanaan harus dibentuk dan diorganisir dengan tepat serta harus memuat bagian-bagian yang berkaitan dengan aspek-aspek perekonomian, seperti ahli ekonomi, ahli statistik, insinyur, dsb.
b.      Data Statistik
data statistik yang akurat sangat membantu dalam merumuskan suatu rencana. Oleh karena itu, survei yang menyeluruh terhadap sumber-sumber ekonomi potensial beserta segala kekurangannya adalah sangat penting misalnya data-data tentang sumber alam potensial, output pertanian dan industri, tenaga teknis adalah sangat penting untuk menentukan target dan perioritas dalam perencanaan
c.       Tujuan rencana
Perencanaan hendaknya memuat tujuan spesifik apakah tujuannya untuk meningkatkan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita, memperluas kesempatan kerja, mengurangi ketimpangan pendapatan, dan kesejahteraan serta pemerataan ekonomi, menaikkan produksi pertanian, industrialisasi perekonomian, mencapai pembangunan berimabng di berbagai daerah, atau mencapai swasembada, dsb.
d.      Penetapan sasaran dan perioritas
Penetapan sasaran dan perioritas baik secara global maupun secara sektoral adalah hal yang sangat penting. Sasaran global harus tegas dan mencakup setiap aspek perekonomian dan harus meliputi sasaran produksi kualitatif.

e.       Mobilisasi Sumber Daya
Rencana pembangunan harus memuat kebijaksanaan untuk memobilisasi sumber-sumber, baik secara eksternal maupun secara internal.
f.       Keseimbangan Rencana
Keseimbangan rencana yaitu keseimbangan antara tabungan dan investasi, keseimbangan antara kebutuhan tenaga kerja dan penyediaan tenaga kerja serta keseimbangan permintaan atas barang-barang import dan devisa yang tersedia. Jika tidak, maka akan muncul kelangkaan atau surplus pada waktu rencana sedang berjalan. Ketidakseimbangan keuangan akan mengakibatkan ketidakseimbangan pada penawaran dan permintaan barang-barang fisik yang karenanya mengakibatkan kesulitanneraca pembayaran selama  pelaksanaan berjalan.
g.      Administrasi yang efisien dan tidak korup
Menurut Lewis, pembanguann  ekonomi tidak sangat sulit. Rahasia pembangunan lebih banyak terletak pada politik yang bijaksana dan administrasi negara yang baik. Pada setiap departement harus ditunjuk berbagai staf administrasi yang cakap dengan tugas utama menyiapkan laporan kelayakan yang baik mengenai proyek yang diusulkan.
h.      Kebijaksanaan pembangunan yang tepat.
Unsur-unsur utama kebijaksanaan pembangunan yang tepat menurut Prof.Lewis meliputi:
Ø  Penyelidikan potensi pembangunan
Ø  Penyediaan prasarana yang memadai
Ø  Penyediaan fasilitas latihan dan pendidikan umum untuk emnjamin keterampilan yang diperlukan
Ø  Perbaikan landasan hukum bagi kegiatan ekonomi khususnya peraturan yang berkaitan dengan hak atas tanah perusahaan dan transaksi dagang
Ø  Bantuan untuk menciptkan pasar yang lebih banyak dan lebih baik
Ø  Menentukan dan membantu pengusaha yang potensial baik dalam maupun luar negeri.
Ø  Peningkatan penempatan sumber-sumber yang lebih baikbaik swasta maupun  negara.

i.        Harus mempunyai konsumsi tersendiri
Negara-negara terbelakang tidak harus mengikuti pola konsumsi negara maju. Pola konsumsi harus demokratis, dan perhatrtian utama harus diberikan kepada barang-barang yang terjangkau oleh pendapatan masyarakat tertentu.
j.        Dukungan masyarakat
Dukungan dan partisipasi dari masyarakat merupakan faktor terpenting bagi perencanaan nasional. 
k.      Dasar Pendidikan
Administrasi yang bersih dan efisen memerlukan dasar pendidikan yang kuat. Perencanaan yang berhasil harus memperhatikan standar moral dan etika masyarakat. Seseorang tidak dapat mengharapkan adanya administrasi yang ekonomis dan berdaya guna jika masyarakat tidak mempunyai nilai etika dan moral yang tinggi.

D.    PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Salah satu tujuan penting perencanaan ekonomi dinegara sedang berkembang seperti negara kita,Negara Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut berarti perlu juga meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan,tabungan,dan investasi.Peningkatan laju pembentukan modal pada Indonesia ini menghadapi berbagai kendala,salah satunya yaitu Kemiskinan masyarakat Indonesia itu sendiri.Hal ini diakibatkan karena tingkat tabungan yang rendah, tingkat tabungan rendah dikarenakan tingkat pendapatan rendah.Dan karena itu semua berakibat pada laju investas,laju investasi juga rendah dan berpengaruh pada rendahnya modal dan produktivitas Indonesia.
Sebelum orde baru,strategi pembangunan di Indonesia secara teori lebih  diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar ,terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi) .Inflasi pada saat itu dikatakan sangat tinggi .Kehidupan ekonomi masa orde baru,negara bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi swasta.Semuanya menyebabkan permulaan orde baru progran pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi,penyelamatan keuangan negara,dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang menunjukkan inflasi kurang 650% setahun.Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah.
Karena keadaan ekonomi yang kacau itu pemerintah menempuh cara :
Mengeluarkan Ketetapan MPRS No.XXIII/MPRS/1966 tentang pembaruan kebijakan ekonomi keuangan dan pembangunan.
MPRS mengeluarkan garis program pembangunan,yakni program penyelamatan,program stabilitas dan rehabilitasi,serta pembangunan.Program pemerintah diarahkan pada upaya penyelamatan ekonomi nasional terutama stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi.Stabilisasi berarti mengandalkan inflasi agar harga barang-barang tidak melonjak terus.Sedangkan rehabilitasi adalah perbaikan secara fisik sarana dan prasarana ekonomi.Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan sistem ekonomi berencana yang menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi kearah terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Kondisi perekonomian setelah 13 tahun reformasi,begitu banyak kemajuan yang dicapai bangsa Indonesia.Ketika awal reformasi,perekonomian Indonesia kontraktif minus 13%.Pendapatan perkapita anjlok dibawah USS 500 pertahun.
Secara perlahan dan pasti kondisi kita terus membaik.Statistik menunjukkan bergerak naik-maju.Ketika bangsa-bangsa lain mengalami pertumbuhan yang sangat rendah,kita nomor 3 terbaik didunia dengan pertumbuhan 4,5%.Ada pembelajaran luar biasa bagi bangsa Indonesia untuk tetap optimis.Oleh sebab itu ketika mengalami krisis kita tetap bangkit-tumbuh.Tahun 2010 perekonomian nasional tumbuh 6,1%.Tahun 2011 meningat menjadi 6,5%.Ini tertinggi setelah reformasi dengan inflasi terendah pula setelah reformasi yaitu 3,79%.Itu merupakan suatu pencapaian yang cukup mengesankan ditengah badai krisis ekonomi global yang memporak-porandakan Negara-negara maju.
Semua strategi-strategi kemudian dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita,yakni :
·         REPELITA I ( 1 April 1969-31 Maret 1974)
Pelita 1 mulai dilaksanakan pada tanggal 1 April 1969 setelah berhasilnya usaha-usaha stabilisasi dibidang politik dan ekonomi yang dilakukan sejak Oktober 1966.Adapun tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi pembangunan.
Pelita I meletakkan titik berat pada pembangunan bidang pertanian,sesuai dengan tujuan untuk mendobrak keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan pertanian dan karena sebagian besar penduduk masih hidup dari hasil pertanian.Namun dalam Pelita I ada usaha untuk memperkecil perbedaan antara sumbangan sektor agrarian dan industri.Pelita I berakhir pada 31 Maret 1974.Terdapat gangguan-gangguan, namun secara keseluruhan pelita I berhasil dilaksanakan sesuai dengan yang diakan dicapai.
Tujuan Pelita I : meningkatkan taraf hidup rakyat dan meletakkan dasar-dasar pembangunan dalam tahap berikutnya.
Sasaran Pelita I :pangan,sandang,perbaikan prasarana,perumahan rakyat,perluasan lapangan kerja dan kesejahteraan rohaniah
Titikberat Pelita I : Pembangunan dibidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi dengan pembaharuan bidang pertanian karena mayoritas penduduk Indonesia hidup dari hasil pertanian.
·         REPELITA II
Dalam REPELITA II,pembangunan Indonesia mulai dengan pembangunan yang berwawasan ruang.Dalam repelita II Indonesia dibagi dalam wilayah-wilayah pembangunan dengan tujuan agar pembangunan tidak hanya Jawasentris atau bahkan Jakarta sentris.Masalah-masalah yang dihadapi pada dasarnya merupakan masalah yang belum dapat dipecahkan dalam repelita I yaitu perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha , pembagian pendapatan dan hasil-hasil yang lebih merata, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi daerah-daerah,penyempurnaan dan peningkatan fasilitas pendidikan,kesehatan,perumahan rakyat.Kebijaksanaan ekonomi dalam periode ini setelah hiperinflasi mampu dikendalikan seperti kebijaksanaan perkreditan,aspek fiskal,dan aspek perdagangan.  Pada akhir periode pelita II semakin dirasakan pengaruh dari krisis moneter jika pengaruh dari kebijakan proteksi semakin membuat produk indonesia tidak bisa bersaing dipasaran. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah memberlakukan kebijaksanaan pemerintah memberlakukan kebijaksanaan defaluasi rupiah terhadap dolar AS.
 Tantangan yang dihadapi dalam Repelita II :
o   Merosotnya kegiatan ekonomi dunia terutama negara industri , telah melemahkan permintaan ekspor indonesia , sedangkan inflasi di negara itu telah meningkatkan harga barang modal yang diperlukan untuk pembangunan
o   Kerisis pertamina adalah suatu musibah dan pengalaman yang mahal bagi usaha pembangunan indonesia
o   Hambatan dalam produksi pangan karena musim kering yang luar biasa.
Trilogi Pembangunan di Repelita II :
o   Pertumbuhan ekonomi
o   Pemerataan
o   Stabilitas Nasional

·         REPELITA III : meletakkan titik berat  pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya. Pertumbuhan ekonomi ysang dicapai dalam Repelita II  relatif tringgi, namun masih sedikit lebih rendah dari target. Namun semakin dirasa kurang adanya keseimbangan pertumbuhan ekonomi antar daerah maupun sektor yang mengakibatkan kurang adanya kesempatan kerja, kurang adanya kesempatan memperoleh pendapatan khususnya bagi golongan ekonomi lemah. Dengan demikian, harapan dan arti pembangunan di Indonesia telah memasuki dimensi baru yaitu makin mendesaknya usaha untuk meratakan pembanguanan serta rasa keadilan. Masalah ini semakin dirasakan masyarakat pada saat muncul gejala monopolimi, yaitu semakin dirasakannya masalah ekonomi biaya tinggi yg merugikan konsumen. Dalam Repelita III unsur pemerataan lebih ditekankan dengan tetap memperhatikan “Logi” lainnya melalui kebijaksanaan 8 jalur pemerataan yang intinya:
a. pemerataan keutuhan pokok rakyat, pangan, sandang dan perumahan
b. pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, pelayanan, dan kesempatan
c. pemerataan pembagian pendapatan
d. pemerataan perluasan kesempatan kerja
e. pemertaaan usaha khusus untuk golongan ekonomi lemah
f. pemerataan kesempatan berpartisipasi khususnya generasi mudan dan wanita
g. pemerataan pembangunan antar daerah
h. pemerataan kesempatan memperoleh keadilan
·         REPELITA IV
Titik berat repelita IV : Pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik ringan yang akan terus dikembangan dalam repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.Tujuan Repelita IV menciptakan lapangan kerja baru dan industri.
Terjadi resesi awal tahun 1980 yang berpengaruh terhadap perekonomian indonesia.Pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan moneter dan fiskal sehingga kelangsungan pembangunan ekonomi dapat dipertahankan.
·         REPELITA V
Menekankan bidang transportasi,komunikasi,dan pendidikan.Pelaksanaan kebijaksanaan pembanguna tetap bertumpu pada trilogi pembangunan dengan menekankan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.Ketiga unsur trilogi pembangunan tersebut saling mengait dan perlu dikembangkan secara selaras,terpadu dan saling memperkuat.Tujuan dari repelita V sesuai GBHN tahun 1988 adalah pertama,meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat yang makin merata dan adil.Kedua,meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.











REFERENSI

Arsyad,L.1999.Ekonomi Pembangunan.Bagian Penerbitan. Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Suryana.2000. Ekonomi Pembangunan. Problematika Dan Pendekatan. Jakarta: Salemba Empat.








AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Rio sentosa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembersih dan pengecatan gedung. Saldo...