STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
A. Pengertian, Unsur, Fungsi, Sifat,
Proses dan Peranan Perencanaan
Michael P. Todaro dalam buku
Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga menyatakan bahwa : “Perencanaan ekonomi
bisa diartikan dengan suatu usaha pemerintah yang sungguh-sungguh untuk mengkoordinasikan
semua keputusan ekonomi dalam jangka panjang dan untuk mempengaruhi secara
langsung dan dalam beberapa hal, bahkan mengendalikan tingkat dan pertumbuhan
variabel ekonomi yang penting dari suatu negara (penghasilan, konsumsi,
lapangan kerja, investasi, tabungan eksport, import dan lain-lain) dalam rangka
usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan”. (1983 : 165).
Pengertian Perencanaan menurut lainnya yaitu Conyers
& Hills (1994) mendifinisakan Perencanaan sebagai suatu proses yang bersinambung
yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif
penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang
akan datang.Berdasarkan definisi tersebut berarti ada 4 elemen dasar
perencanaan yakni :
Ø
Merencanakan
berarti memilih.Perencanaan merupakan proses memilih diantara
berbagai kegiatan yang diinginkan karena tidak semua yang diinginkan tersebut
dapat dilakukan dan tercapai pada saat yang bersamaan.
Ø
Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumberdaya.Penggunaan
sumber daya disini menunjukkan segala sesuatu yang dianggap berguna dalam
pencapaian dalam suatu tujuan tertentu.Sumber daya disini mencakup sumberdaya
alam saja (tanah,air,hasil tambang, dsb),sumber daya manusia,sumber daya modal
dan keuangan.
Ø
Perencanaan
merupakan alat untuk mencapai tujuan.Konsep perencanaan sebagai alat
pencapaian tujuan muncul berkenaan dengan sifat dan proses penetapan
tujuan.Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh seorang perencana adalah
bahwa tujuan-tujuan mereka kurang didefiniskan secara tepat.Karena kadangkala
tujuan-tujuan tersebut ditetapkan orang lain (mis,para pemimpin politik)
Ø
Perencanaan
untuk masa depan. Salah satu elemen penting dalam perencanaan adalah
elemen waktu.Tujua-tujuan dalam perencanaan dirancang untuk dicapai dimasa yang
akan datang.Dan oleh karena itu perencanaan berkaitan dengan masa depan.
Pengertian
Perencanaan
Perencanaan ekonomi dapat diartikan
sebagai usaha secara sadar dari suatu organisasi untuk mempengaruhi dan
mengarahkan, mengendalikan perubahan dalam variabel ekonomi yang utama dengan
tujuan pencapaian target tertentu. Misal, PDB, konsumsi, investasi, dan
tabungan dari suatu negara selama kurun waktu tertentu. Ada 4 aspek penting
yang perlu diperhatikan, yaitu :
a.
Perencanaan ekonomi memerlukan
tujuan tertentu, dan terjemahan tujuan itu dalam bentuk target atau sasaran
yang akan dicapai.
b.
Perencanaan ekonomi melibatkan
masalah pra-vision dan pra pengaturan. Oleh karena itu setiap tindakan harus
dibuat sesuai dengan periode waktu selama rencana itu dilaksanakan.
c.
Perencanaan ekonomi harus bersifat
ajeg (konsisten).
d.
Perencanaan ekonomi harus bersifat
optimis.
Unsur
Perencanaan
Unsur-unsur perencaan adalah sebagai
berikut :
a.
Kebijaksanaan dasar atau strategi
dasar rencana pembangunan.Unsur ini merupakan dasar dari seluruh rencana,yang
kemudian dituangkan dalam unsur-unsur pokok perencanaan pembangunan lainnya.
b.
Adanya kerangka rencana
makro.Dalam kerangka ini dihubungkan berbagai variabel-variabel pembangunan
serta implikasi hubungan tersebut.
c.
Perkiraan sumber-sumber
pembangunan khususnya sumber-sumber pembiayaan pembangunan.Sumber-sumber
pembiayaan pembangunan merupakan keterbatasan yang strategis ,sehingga perlu
diperkirakan dengan seksama.
d.
Uraian tentang kerangka
kebijaksanaan yang konsisten seperti misalnya kebijaksanaan
fiskal,penganggaran,moneter,harga setra kebijaksanaan sektoral lainnya.Berbagai
kebijaksanaan itu perlu dirumuskan dan kemudian dilaksanakan.
e.
Perencanaan pembangunan
adalah program investasi yang dilakukan secara sektoral.Penyusunan program
investasi secara sektoral ini dilakukan bersama-sama dengan penyusunan
rencana-rencana sasaran.
f.
Perencanaan pembangunan
adalah administrasi pembangunan yang mendukung usaha perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan tersebut.
Fungsi
Perencanaan
a.
Terdapat pengarahan kegiatan,
pedoman kegiatan kepada pencapain tujuan pembangunan
b.
Terdapat perkiraan potensi, prospek
perkembangan, hambatan & risiko masa yang akan datang
c.
Memberi kesempatan mengadakan
pilihan terbaik
d.
Dilakukan penyusunan skala prioritas
dari segi pentingnya tujuan
e.
Sebagai alat mengukur / standar
terhadap pengawasan evaluasi.
Sedangkan dari sudut pandang ekonomi
alasan perlunya perencanaan adalah :
a.
Agar penggunaan alokasi
sumber-sumber pembangunan yang terbatas bisa lebih efisien dan efektif sehingga
dapat dihindari adanya pemborosan-pemborosan.
b.
Agar perkembangan ekonomi atau
pertumbuhan ekonomi menjadi lebih mantap
c.
Agar tercapai stabilitas ekonomi
dalam menghadapi siklus konjungtor
Sifat dan Peranan Perancanaan
Ekonomi
Selama dua dekade sejak tahun 1950,dunia ditandai dengan munculnya
bangsa-bangsa yang belum maju sebagai suatu kekuatan ekonomi dan politik yang
berkembang cukup pesat dalam dunia internasional.Negara-negara sedang
berkembang semakin meningkat aspirasinya untuk mengejar ketertinggalannya
dibidang ekonomi dari negara-negara maju.Hal ini dtunjukkan oleh diterimanya
secara universal perencanaan pembangunan
sebagai sarana yang utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat
cepat.
Pengertian perancanaan
ekonomi adalah usaha secara sadar dari suatu pusat organisasi untuk
mempengaruhi,mengarahkan serta dalam beberapa hal bahkan mengendalikan perubahan variabel-variabel ekonomi yang
utama misalnya , GDP,konsumsi,investasi,tabungan,dll dari suatu negara atau
wilayah tertentu sesuai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Jadi,inti dari
perencanaan ekonomi adalah gagasan-gagasan tentang pengaruh,pengarahan dan
pengendalian.
Suatu rencana
ekonomi bisa juga dianggap sasaran ekonomi secara kuantitatif yang khusus dan
harus dicapai dalam jangka waktu tertentu.Rencana ekonomi bisa bersifat
menyeluruh atau parsial.
Suatu rencana yang
bersifat menyeluruh menetapkan sasarannya mencakup seluruh aspek pokok
perekonomian nasional.Sedangkan rencana yang bersifat parsial hanya mencakup
sebagian dari perekonomian nasional seperti sektor industri,pertanian,luar
negeri,dsb.
Dari para
pendukung perencanaan pembangunan ekonomi di NSB mengemukakan bahwa
perekonomian pasar yang tidak terkendali dapat mengakibatkan negara-negara
mengalami kemandegan ekonomi,gejolak harga dan tingkat pengerjaan yang
rendah.Secara lebih spesifik,mereka menyatakan bahwa ekonomi pasar tidak sesuai
dengan tugas operasional negara-negara miskin, yakni bagaimana memobilisir
sumberdaya yang terbatas sehingga menimbulkan suatu perubahan struktural yang
dibutuhkan agar dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dengan lancar , cepat dan seimbang.Oleh
karena itu,perencanaan telah diterima sebagai sarana yang esensial untuk
mengarahkan dan memacu pertumbuhan ekonomi di NSB.
Sistem
perekonomian secara umum dibagi 2,yaitu perekonomian pasar dan perekonomian
berencana.Namun demikian sebenernya tidak ada perekonomian yang benar-benar
berencana atau tidak berencana.Karena masalah perencanaan adalah suatu masalah
kadar atau derajatnya saja.
Proses Perencanaan
Dalam perbedaan yang besar mengenai rencana-rencana
pembangunan dan teknik-teknik perencanaan, ada beberapa karakteristik dasar
tentang perencanaan ‘yang komprehensif’ yang sudah umum bagi negara-negara
sedang berkembang, seperti dikemukakan oleh T. Killick yang dikutip Michael
P. Todaro dalam buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, yang telah
membuat daftar enam karakteristik, sebagai berikut :
a) Dimulai dari pandangan dan tujuan
politik pemerintah, perencanaan itu berusaha menetapkan tujuan kebijaksanaan,
terutama sekali menyangkut pembangunan ekonomi masa depan.
b) Suatu rencana pembangunan menyusun stretegi
yang ditujukan untuk mencapai saran-saran tersebut, yang biasanya dimasukkan
dalam target spesifik.
c) Rencana itu berusaha menciptakan koordinasi
secara terpusat, pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan
prinsip-prinsip dalam negeri yang konsisten, memilih tindakan-tindakan yang
optimal mengenai implementasi strategi dan mencapai target, dan dimaksudkan
untuk bisa dipergunakan sebagai kerangka kerja dalam mengarahkan
keputusan-keputusan atau tindakan-tindakan selanjutnya dari hari ke hari.
d) Perencanaan itu mencakup seluruh
perekonomian (dan karena itu perencanaan itu adalah ‘komprehensif’,
bertentangan dengan perencanaan ‘kolonial’ atau ‘sektor pemerintah’).
e) Untuk mengusahakan secara optimal
dan konsisten, rencana komprehensif itu harus lebih banyak menggunakan model
ekonomi makro yang diformulasi, dan akan dipergunakan untuk proyeksi
pelaksanaan ekonomi yang direncanakan untuk masa yang akan datang.
f) Suatu rencana pembangunan biasanya
meliputi jangka waktu, katakanlah 5 tahun, dan secara fisik dinyatakan sebagai dokumen
rencana jangka menengah (medium term plan document), yang mungkin
saja berhubungan dengan perspektif rencana jangka panjang dan dilengkapi dengan
rencana tahunan.
Proses perencanaan bisa di bagi 4 tahap :
1.
Memulai suatu rangkaian yang di
tetapkan oleh pemimpin polotik
2.
Mengukur ketersediaan sumber daya
yang langka selam periode perencanaan tersebut
3.
Di tetapkan proyek-proyek
investasi yang termasuk dalam perencanaan nasional untuk mengembangkan tujuan
pembangunan nasional
4.
Mengerjakan proses pemilihan
kegiatan yang mungkin dan penting untuk mencapai tujuan nasional tanpa
terganggu oleh adanya kendala kendala sumber daya dan organisasional
B. Perencanaan Dalam Berbagai Bentuk
Sistem Ekonomi
Perencanaan Dalam
Perekonomian Kapitalis
Perencanaan dilakulakan dengan tujuan mencapai pertumbuhan ekonomi
dengan tingkat pengerjaan yang tinggi dan harga-harga yang stabil melalui
berbagai instrument kebijaksanaan fiskal dan moneter.Sifat perencanaannya
berupa rangsangan terhadap pihak swasta untuk melakukan aktivitas ekonomi ke
arah tertentu.Alat kebijaksanaan utama yang digunakan adalah terutama kebijakan
dibidang moneter,perpajakan dan hubungan perdagangan luar negeri.Tingkat
pengerjaan dan pendapatan yang tinggi disebabkan oleh adanya kebijakan ekspansi
moneter,,peningkatan pengeluaran pemerintah dan penyesuaian tarif pajak.Inflasi
dan deflasi diatasi melalui kebijakan-kebijakan fiskal ,penyesuaian tingkat
bunga.Gejolak neraca pembayaran dinetralisir melalui penyesuaian
tarif,pengendalian devisa,kuota impor serta perangsang pajak.
Perencanaan Dalam Perekonomian Sosialis
Pemerintah secara aktif dan langsung mengendalikan gerak perekonomian
melalui suatu proses pengendalian keputusan yang terpusat/sistem komando.Dalam
sistem ini tidak ada kebebasan konsumen maupun produsen untuk menentukan konsumsi
atau produksi barang/jasa yang diinginkan.Proses produksi,konsumsi,dan
distribusi sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah.
Perencanaan Dalam
Perekonomian Campuran
Ciri-ciri dalam ekonomi campuran adalah
lembaga-lembaga produksi dimiliki oleh swasta,tetapi mendapat kontrol dan
pengendalian dari pemerintah.
Gambaran paduan situasi antara kebebasan pasar
ekstrim dengan pengendalian kolektif menurut P.Todaro (1985:354) dapat
diidentifikasi menjadi dua komponen utama yaitu :
1) Pemerintah dengan seksama memanfaatkan tabungan dalam negeri dan
sumber daya keuangan dari luar untuk membiayai proyek-proyek investasi
pemerintah dan untuk memobilisasikan serta sebagai saluran sumber daya langka
yang dialirkan ke daerah-daerah yang dapat diharapkan menjadi sumbangan bagi
relaisasi tujuan pembangunan jangka panjang(mis: pembangunan jalan kereta api,
sekolah, proyek hidrolistrik, komponen infrastruktur ekonomi lainnya termasuk
penciptaan subsitusi import).
2) kebijaksanaan ekonomi pemerintah seperti perpajakan, perizinan,
kuota, kebijaksanaan harga, dan upah dimaksudkan untuk menstimulir, mengatur
bahkan mengendalikan aktivitas ekonomi sektor swasta agar terjamin hubungan
harmonis antara keinginan para usahawan swasta dan tujuan sosial dari
pemerintah pusat.
C. Langkah-langkah dan Syarat-Syarat
Berhasilnya Suatu Perencanaan
Langkah-langkah Perencanaan meliputi
hal sebagai berikut :
1.
Menentukan dan merumuskan tujuan
yang hendak dicapai
2.
Meneliti masalah-masalah atau
pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan
3.
Mengumpulkan data dan
informasi-informasi yang diperlukan
4.
Menentukan tahap-tahap atau
rangkaian tindakan
5.
Merumuskan bagaimana masalah-masalah
itu akan dipecahkan dan bagaimana masalah-masalah tersebut akan diselesaikan
Syarat-syarat perencanaan antara
,lain sebagai berikut :
a.
Komisi perencanaan
Komisi
perencanaan harus dibentuk dan diorganisir dengan tepat serta harus memuat
bagian-bagian yang berkaitan dengan aspek-aspek perekonomian, seperti ahli
ekonomi, ahli statistik, insinyur, dsb.
b.
Data Statistik
data
statistik yang akurat sangat membantu dalam merumuskan suatu rencana. Oleh
karena itu, survei yang menyeluruh terhadap sumber-sumber ekonomi potensial
beserta segala kekurangannya adalah sangat penting misalnya data-data tentang
sumber alam potensial, output pertanian dan industri, tenaga teknis adalah
sangat penting untuk menentukan target dan perioritas dalam perencanaan
c.
Tujuan rencana
Perencanaan
hendaknya memuat tujuan spesifik apakah tujuannya untuk meningkatkan pendapatan
nasional dan pendapatan perkapita, memperluas kesempatan kerja, mengurangi
ketimpangan pendapatan, dan kesejahteraan serta pemerataan ekonomi, menaikkan
produksi pertanian, industrialisasi perekonomian, mencapai pembangunan
berimabng di berbagai daerah, atau mencapai swasembada, dsb.
d.
Penetapan sasaran dan perioritas
Penetapan
sasaran dan perioritas baik secara global maupun secara sektoral adalah hal
yang sangat penting. Sasaran global harus tegas dan mencakup setiap aspek
perekonomian dan harus meliputi sasaran produksi kualitatif.
e.
Mobilisasi Sumber Daya
Rencana
pembangunan harus memuat kebijaksanaan untuk memobilisasi sumber-sumber, baik
secara eksternal maupun secara internal.
f.
Keseimbangan Rencana
Keseimbangan
rencana yaitu keseimbangan antara tabungan dan investasi, keseimbangan antara kebutuhan
tenaga kerja dan penyediaan tenaga kerja serta keseimbangan permintaan atas
barang-barang import dan devisa yang tersedia. Jika tidak, maka akan muncul
kelangkaan atau surplus pada waktu rencana sedang berjalan. Ketidakseimbangan
keuangan akan mengakibatkan ketidakseimbangan pada penawaran dan permintaan
barang-barang fisik yang karenanya mengakibatkan kesulitanneraca pembayaran
selama pelaksanaan berjalan.
g.
Administrasi yang efisien dan tidak
korup
Menurut
Lewis, pembanguann ekonomi tidak sangat
sulit. Rahasia pembangunan lebih banyak terletak pada politik yang bijaksana
dan administrasi negara yang baik. Pada setiap departement harus ditunjuk
berbagai staf administrasi yang cakap dengan tugas utama menyiapkan laporan
kelayakan yang baik mengenai proyek yang diusulkan.
h.
Kebijaksanaan pembangunan yang
tepat.
Unsur-unsur
utama kebijaksanaan pembangunan yang tepat menurut Prof.Lewis meliputi:
Ø
Penyelidikan potensi pembangunan
Ø
Penyediaan prasarana yang memadai
Ø
Penyediaan fasilitas latihan dan
pendidikan umum untuk emnjamin keterampilan yang diperlukan
Ø
Perbaikan landasan hukum bagi
kegiatan ekonomi khususnya peraturan yang berkaitan dengan hak atas tanah
perusahaan dan transaksi dagang
Ø
Bantuan untuk menciptkan pasar yang
lebih banyak dan lebih baik
Ø
Menentukan dan membantu pengusaha
yang potensial baik dalam maupun luar negeri.
Ø
Peningkatan penempatan sumber-sumber
yang lebih baikbaik swasta maupun
negara.
i.
Harus mempunyai konsumsi tersendiri
Negara-negara
terbelakang tidak harus mengikuti pola konsumsi negara maju. Pola konsumsi
harus demokratis, dan perhatrtian utama harus diberikan kepada barang-barang
yang terjangkau oleh pendapatan masyarakat tertentu.
j.
Dukungan masyarakat
Dukungan dan
partisipasi dari masyarakat merupakan faktor terpenting bagi perencanaan
nasional.
k.
Dasar Pendidikan
Administrasi
yang bersih dan efisen memerlukan dasar pendidikan yang kuat. Perencanaan yang
berhasil harus memperhatikan standar moral dan etika masyarakat. Seseorang
tidak dapat mengharapkan adanya administrasi yang ekonomis dan berdaya guna
jika masyarakat tidak mempunyai nilai etika dan moral yang tinggi.
D. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Salah satu tujuan penting
perencanaan ekonomi dinegara sedang berkembang seperti negara kita,Negara
Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.Untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi tersebut berarti perlu juga meningkatkan laju pembentukan
modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan,tabungan,dan
investasi.Peningkatan laju pembentukan modal pada Indonesia ini menghadapi
berbagai kendala,salah satunya yaitu Kemiskinan masyarakat Indonesia itu
sendiri.Hal ini diakibatkan karena tingkat tabungan yang rendah, tingkat
tabungan rendah dikarenakan tingkat pendapatan rendah.Dan karena itu semua
berakibat pada laju investas,laju investasi juga rendah dan berpengaruh pada
rendahnya modal dan produktivitas Indonesia.
Sebelum orde baru,strategi
pembangunan di Indonesia secara teori lebih
diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang
mendasar ,terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi
(hyper inflasi) .Inflasi pada saat itu dikatakan sangat tinggi .Kehidupan
ekonomi masa orde baru,negara bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh
kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi
swasta.Semuanya menyebabkan permulaan orde baru progran pemerintah berorientasi
pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan
tingkat inflasi,penyelamatan keuangan negara,dan pengamanan kebutuhan pokok
rakyat.Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal
tahun 1966 yang menunjukkan inflasi kurang 650% setahun.Hal itu menjadi
penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan
pemerintah.
Karena keadaan ekonomi yang kacau
itu pemerintah menempuh cara :
Mengeluarkan Ketetapan MPRS
No.XXIII/MPRS/1966 tentang pembaruan kebijakan ekonomi keuangan dan pembangunan.
MPRS mengeluarkan garis program
pembangunan,yakni program penyelamatan,program stabilitas dan
rehabilitasi,serta pembangunan.Program pemerintah diarahkan pada upaya
penyelamatan ekonomi nasional terutama stabilisasi dan rehabilitasi
ekonomi.Stabilisasi berarti mengandalkan inflasi agar harga barang-barang tidak
melonjak terus.Sedangkan rehabilitasi adalah perbaikan secara fisik sarana dan
prasarana ekonomi.Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan sistem ekonomi
berencana yang menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi kearah terwujudnya
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Kondisi perekonomian setelah 13
tahun reformasi,begitu banyak kemajuan yang dicapai bangsa Indonesia.Ketika
awal reformasi,perekonomian Indonesia kontraktif minus 13%.Pendapatan perkapita
anjlok dibawah USS 500 pertahun.
Secara perlahan dan pasti kondisi
kita terus membaik.Statistik menunjukkan bergerak naik-maju.Ketika
bangsa-bangsa lain mengalami pertumbuhan yang sangat rendah,kita nomor 3
terbaik didunia dengan pertumbuhan 4,5%.Ada pembelajaran luar biasa bagi bangsa
Indonesia untuk tetap optimis.Oleh sebab itu ketika mengalami krisis kita tetap
bangkit-tumbuh.Tahun 2010 perekonomian nasional tumbuh 6,1%.Tahun 2011 meningat
menjadi 6,5%.Ini tertinggi setelah reformasi dengan inflasi terendah pula
setelah reformasi yaitu 3,79%.Itu merupakan suatu pencapaian yang cukup
mengesankan ditengah badai krisis ekonomi global yang memporak-porandakan
Negara-negara maju.
Semua strategi-strategi kemudian
dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik berat setiap
Repelita,yakni :
·
REPELITA I ( 1 April 1969-31 Maret
1974)
Pelita 1
mulai dilaksanakan pada tanggal 1 April 1969 setelah berhasilnya usaha-usaha
stabilisasi dibidang politik dan ekonomi yang dilakukan sejak Oktober
1966.Adapun tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus
meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi pembangunan.
Pelita I
meletakkan titik berat pada pembangunan bidang pertanian,sesuai dengan tujuan
untuk mendobrak keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan pertanian
dan karena sebagian besar penduduk masih hidup dari hasil pertanian.Namun dalam
Pelita I ada usaha untuk memperkecil perbedaan antara sumbangan sektor agrarian
dan industri.Pelita I berakhir pada 31 Maret 1974.Terdapat gangguan-gangguan,
namun secara keseluruhan pelita I berhasil dilaksanakan sesuai dengan yang
diakan dicapai.
Tujuan
Pelita I : meningkatkan taraf hidup rakyat dan meletakkan dasar-dasar
pembangunan dalam tahap berikutnya.
Sasaran
Pelita I :pangan,sandang,perbaikan prasarana,perumahan rakyat,perluasan
lapangan kerja dan kesejahteraan rohaniah
Titikberat
Pelita I : Pembangunan dibidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar
keterbelakangan ekonomi dengan pembaharuan bidang pertanian karena mayoritas penduduk
Indonesia hidup dari hasil pertanian.
·
REPELITA II
Dalam
REPELITA II,pembangunan Indonesia mulai dengan pembangunan yang berwawasan
ruang.Dalam repelita II Indonesia dibagi dalam wilayah-wilayah pembangunan
dengan tujuan agar pembangunan tidak hanya Jawasentris atau bahkan Jakarta
sentris.Masalah-masalah yang dihadapi pada dasarnya merupakan masalah yang
belum dapat dipecahkan dalam repelita I yaitu perluasan kesempatan kerja dan
kesempatan berusaha , pembagian pendapatan dan hasil-hasil yang lebih merata,
peningkatan laju pertumbuhan ekonomi daerah-daerah,penyempurnaan dan
peningkatan fasilitas pendidikan,kesehatan,perumahan rakyat.Kebijaksanaan
ekonomi dalam periode ini setelah hiperinflasi mampu dikendalikan seperti
kebijaksanaan perkreditan,aspek fiskal,dan aspek perdagangan. Pada akhir periode pelita II semakin
dirasakan pengaruh dari krisis moneter jika pengaruh dari kebijakan proteksi
semakin membuat produk indonesia tidak bisa bersaing dipasaran. Untuk mengatasi
masalah ini pemerintah memberlakukan kebijaksanaan pemerintah memberlakukan
kebijaksanaan defaluasi rupiah terhadap dolar AS.
Tantangan yang dihadapi dalam Repelita II :
o
Merosotnya kegiatan ekonomi dunia
terutama negara industri , telah melemahkan permintaan ekspor indonesia , sedangkan
inflasi di negara itu telah meningkatkan harga barang modal yang diperlukan
untuk pembangunan
o
Kerisis pertamina adalah suatu
musibah dan pengalaman yang mahal bagi usaha pembangunan indonesia
o Hambatan
dalam produksi pangan karena musim kering yang luar biasa.
Trilogi Pembangunan di Repelita II :
o
Pertumbuhan ekonomi
o
Pemerataan
o
Stabilitas Nasional
·
REPELITA III : meletakkan titik
berat pada sektor pertanian menuju
swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi
barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya. Pertumbuhan
ekonomi ysang dicapai dalam Repelita II
relatif tringgi, namun masih sedikit lebih rendah dari target. Namun
semakin dirasa kurang adanya keseimbangan pertumbuhan ekonomi antar daerah maupun
sektor yang mengakibatkan kurang adanya kesempatan kerja, kurang adanya
kesempatan memperoleh pendapatan khususnya bagi golongan ekonomi lemah. Dengan
demikian, harapan dan arti pembangunan di Indonesia telah memasuki dimensi baru
yaitu makin mendesaknya usaha untuk meratakan pembanguanan serta rasa keadilan.
Masalah ini semakin dirasakan masyarakat pada saat muncul gejala monopolimi,
yaitu semakin dirasakannya masalah ekonomi biaya tinggi yg merugikan konsumen.
Dalam Repelita III unsur pemerataan lebih ditekankan dengan tetap memperhatikan
“Logi” lainnya melalui kebijaksanaan 8 jalur pemerataan yang intinya:
a.
pemerataan keutuhan pokok rakyat, pangan, sandang dan perumahan
b.
pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, pelayanan, dan kesempatan
c.
pemerataan pembagian pendapatan
d.
pemerataan perluasan kesempatan kerja
e.
pemertaaan usaha khusus untuk golongan ekonomi lemah
f.
pemerataan kesempatan berpartisipasi khususnya generasi mudan dan wanita
g.
pemerataan pembangunan antar daerah
h. pemerataan
kesempatan memperoleh keadilan
·
REPELITA IV
Titik berat repelita IV : Pada
sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan
meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri,
baik ringan yang akan terus dikembangan dalam repelita selanjutnya meletakkan
landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.Tujuan Repelita IV menciptakan
lapangan kerja baru dan industri.
Terjadi resesi awal tahun 1980 yang
berpengaruh terhadap perekonomian indonesia.Pemerintah akhirnya mengeluarkan
kebijakan moneter dan fiskal sehingga kelangsungan pembangunan ekonomi dapat
dipertahankan.
·
REPELITA V
Menekankan
bidang transportasi,komunikasi,dan pendidikan.Pelaksanaan kebijaksanaan
pembanguna tetap bertumpu pada trilogi pembangunan dengan menekankan pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya menuju tercapainya keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta
stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.Ketiga unsur trilogi pembangunan
tersebut saling mengait dan perlu dikembangkan secara selaras,terpadu dan
saling memperkuat.Tujuan dari repelita V sesuai GBHN tahun 1988 adalah
pertama,meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat
yang makin merata dan adil.Kedua,meletakkan landasan yang kuat untuk tahap
pembangunan berikutnya.
REFERENSI
Arsyad,L.1999.Ekonomi Pembangunan.Bagian Penerbitan. Sekolah
Tinggi Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Suryana.2000.
Ekonomi Pembangunan. Problematika Dan
Pendekatan. Jakarta: Salemba Empat.