BELAJAR ILMU EKONOMI AKUNTASI

Jumat, 08 Januari 2016

Pemintaan Uang

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
            Dalam kajian mengenai teori permintaan uang, ada beberapa golongan yang berpendapat. Pertama golongan kaum Klasik, golongan ini menganggap bahwa uang tidak memiliki pengaruh terhadap sektor riil, suku bunga, kesempatan kerja dan pendapatan nasional. Uang hanya berpengaruh terhadap harga barang. Bertambahnya uang beredar akan mengakibatkan kenaikan harga saja, sedangkan jumlah output yang dihasilkan tidak berubah. Teori permintaan uang Klasik dikenal dengan teori kuantitas uang yang dirumuskan oleh Irving Fisher.
            Sementara itu teori moneter Keynesian menyatakan bahwa tingkat bunga sangat berpengaruh terhadap perilaku masyarakat untuk memilih memegang uang tunai atau surat-surat berharga. Penekanan faktor tingkat bunga terhadap keinginan memegang uang inilah yang memungkinkan analisis permintaan uang sebagai alat untuk memperoleh keuntungan. Permintaan uang menurut Keynes yaitu permintaan uang sebagai alat transaksi dan permintaan uang untuk spekulasi.
            Peranan uang dalam perekonomian antara lain dapat meningkatkan efisiensi baik bagi produsen, konsumen dan kegiatan ekonomi pada umumnya. Dalam perkembangannya, jumlah uang yang beredar yang ada di Indonesia tidak tertutup kemungkinan untuk mengalami kenaikan atau penurunan jumlah uang beredar. Gejala bertambahnya jumlah uang beredar merupakan fenomena ekonomi, karena berkaitan dengan fungsi uang sebagai alat tukar, yang semakin dibutuhkan pada saat perekonomian semakin berkembang.

B.  Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penyusun akan memberikan gambaran mengenai pembahasan-pembahasan tentang penawaran dan permintaan uang, antara lain:
1.   Bagamana permintaan uang menurut keynes dan kaum klasik
2.    Apa saja motif permintaan uang menurut keynes
3.    Menjelaskan beberapa hal yang mempengaruhi permintaan uang
4.  Apa saja faktor – faktor permintaan uang


C.  Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui permintaan uang menurut keynes dan teori kuantitas
2.      Untuk mengetahui motif – motif dari permintaan uang
3.   Untuk mengetahui beberapa hal yang mempengaruhi permintaan uang
3.      Untuk mengetahui faktor- faktor permintaan uang
























BAB II
PEMBAHASAN

A.    PERMINTAAN UANG

Permintaan uang merupakan jumlah uang yang diinginkan masyarakat dalam suatu perekonomian. Berbicara mengenai permintaan uang, suatu keadaan yang dimana apabila permintaan uang di masyarakat cenderung meningkat maka akan menjadi ancaman dalam prekonomian, sebut saja inflasi. Inflasi merupakan keadaan dimana naiknya harga suatu barang secara terus menerus. Contohnya saja pada saat hari-hari penting seperti Hari Raya, Natal dan Tahun Baru harga barang melonjak naik seperti kebutuhan sehari – hari misalnya harga cabai yang tadinya hanya Rp15.000 per kilo naik menjadi Rp 35.000 per kilo. Hal ini merupakan ancaman bagi masyarakat apabila tidak mengatur jumlah uang yang dikeluarkan. Dengan kejadian ini pemerintah mengambil tindakaan untuk mengatasi ancaman seperti ini yaitu dengan menegluarkan sebuah kebijakan yaitu Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).

B.     TEORI TENTANG PERMINTAAN  UANG
  1. Teori permintaan uang menurut keynes
  2. Teori permintaan uang menurut kaum klasik
  3. Teori Modal Milton Friedman

1.      Teori Keynes
Keynes menerangkan mengapa seseorang memegang uang kas berdasarkan kegunaan uang. Dalam teorinya tentang permintaan akan uang kas, Keynes membedakan antara motif transaksi (dan berjaga-jaga) serta spekulasi.[1][4] Seseorang memerlukan uang karena dia akan melakukan transaksi dan untuk berjaga-jaga (kalau sakit, terkena musibah dan sebagainya yang pada akhirnya merupakan kegiatan transaksi). Selain itu orang mau memegang uang karena motif spekulasi, dalam hal ini dilakukan bertujuan untuk memperoleh hasil dari uang yang dipegang maksimum, dengan cara mengkombinasikan uang yang dipegang dengan bentuk kekayaan lainnya.
Menurut JohnMaynard Permintaan uang tidak hanya datang dari pribadi (individu) tetapi juga datang dari perusahaan, serta satuan pelaksana ekonomi yang lain seperti pemerintah maupun sector luar negeri.
Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai oleh masyarakat.

Ketiga motif tersebut yaitu:

 1.  Motif transaksi
Keynes  mengatakan bahwa permintaaan uang tunai untuk keperluan transaksi tergantung pada tingkat pendapatan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin besar keinginan memegang uang tunai untuk bertransaksi . sebaliknya jika, motif transaksi rendah apabila pendapatan juga rendah. Kemudian motif memegang uang untuk melakukan transaksi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya ,hal ini dilakukan setiap hari oleh setiap individu. Bila seseorang digaji dalam harian, maka ia akan memegang uang  lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang menerima gaji bulanan. Kalau setiap hari misalnya seorang buruh memperoleh upah / gaji, maka ada kecenderungan baginya untuk tidak perlu memegang uang tunai untuk keperluan transaksi , karena begitu ia menerima uang untuk melakukan pembayaran suatu transaksi pada saat itu juga ia menerima uang tunai dari upah atau gajinya. Menurut Keynes, Orang rata-rata akan memegang uangnya sebesar   Y/2. apabila ia menerima gaji Rp.300.000 perbulan, maka ia akan  rata-rata memegang uangnya sebesar Rp.150.000.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu-XNG9FxWTA9oqYjG2ViK_9oBKTGeg51fOnZxfLzTZZfpi7n-_KtcnqydZ_haVzneNFRPK-gwCDJQDWIWbop9r0KQGod9vlRGpnTqs5P04K1zBtB59vRq0NBZw4GgEodS0-wgkkyJgG4/s1600/Kurva+permintaan+uang+motif+bertransaksi.png
Berdasarkan gambar kurva diatas maka terlihat bahwa ketika terjadi kenaikan tingkat pendapatan dari (Yo) ke (Yi) maka jumlah uang yang dibutuhkan untuk transaksi juga meningkat dari (Mo ke Mi).
Jadi seberapa besar atau kecilnya orang memegang uang tergantung dari pendapatannya.

2.      Motif berjaga-jaga
Merupakan motif yang akan digunakan untuk menghadapi ketidakpastian masa yang akan datang,motif ini juga tergantung dengan seberapa pendapatan oleh setiap individu jika semakin besar pendapatan individu maka uang yang digunakan untuk berjaga-juga juga relatif lebih besar.jadi motif ini juga dipengaruhi oleh pendapatan.
Permintaan uang tunai untuk transaksi dan berjaga  jaga kita beri simbol (M) dan Pendapatan (Y ). Dimana M = f (Y) tidak terpengaruh oleh tingkat suku bunga.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu-XNG9FxWTA9oqYjG2ViK_9oBKTGeg51fOnZxfLzTZZfpi7n-_KtcnqydZ_haVzneNFRPK-gwCDJQDWIWbop9r0KQGod9vlRGpnTqs5P04K1zBtB59vRq0NBZw4GgEodS0-wgkkyJgG4/s1600/Kurva+permintaan+uang+motif+bertransaksi.png


3. Motif  spekulasi
Permintaan uang tujuan spekulasi berlatar belakang untuk mendapatkan penghasilan atau keuntungan . Adapun faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan uang tunai guna spekulasi adalah tingkat suku bunga.
Spekulasi di sini adalah meminta uang tunai untuk membeli saham, obligasi, surat berharga atau ditabung. Kalau tingkat bunga rendah, maka jumlah uang tunai yang diminta guna spekulasi akan tinggi, karena pelaku ekonomi lebih suka memegang uang tunnai untuk membeli saham atau obligasi .
Sebaliknya apabila tingkat bunga tinggi, maka orang akan berminat untuk menyimpan uang tunai guna mendapatkan penghasilan bunga, sehingga jumlah uang tunai yang dipegang atau diminta untuk keperluan spekulasi bekurang. Jadi ada hubungan yang negatif antara tingkat suku bunga dengan jumlah uang yang diminta untuk keperluan spekulasi.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgL8w1-mnlLZ9PPK2aDila1n0SunUzkO-JLNDxofuug1EWFUlfcctVegpC71i40QOCFyIlghKVsUEW4ZjjuFE2VE7D7bI9OkVCzF3v_baado85eOXHsaJmUHl-OOFos2530khri0qByCA/s1600/Kurva+permintaan+uang+motif+berspekulasi.png
Berdasarkan kurva di atas maka terlihat ketika terjadi kenaikan suku bunga dari ro ke r1 maka permintaan uang untuk spekulasi menurun dari Mo ke M1

Implikasi teori permintaan uang Keynes
Teori permintaan uang Keynes mempunyai implikasi bahwa fungsi permintaan akan uang (Liquidity Preference) adalah fungsi yang tidak stabil, dalam arti bahwa fungsi ini bisa bergeser dari waktu ke waktu. Hal ini karena Keynes menekankan faktor uncertainly dan expectation dalam menentukan posisi permintaan uang untuk tujuan spekulasi


2.        Teori Perminaan uang menurut  Klasik
Teori Kuantitas (Quantity Theory) uang adalah teori ekonomi mengenai permintaan uang demand for money (Boediono,1985: 17). Teori kuantitas tergolong sangat tua namun masih memadai dengan keadaan saat ini. Teori kuantitas uang membahas penyebab utama terjadinya perubahan nilai uang atau tingkat harga. Teori ini menyatakan bahwa perubahan nilai uang atau tingkat harga merupakan akibat adanya perubahan jumlah uang beredar. Seperti halnya benda-benda ekonomi lainnya (ingat, bahwa uang juga merupakan barang ekonomi), bertambahnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan mengakibatkan turunnya nilai mata uang. Menurunnya nilai uang sama artinya dengan naiknya tingkat harga. Menurut teori kuantitas uang, bertambahnya jumlah uang yang beredar cenderung mengakibatkan naiknya tingkat harga (inflasi), dan sebaliknya. Teori kuantitas uang dikemukakan oleh Irving Fisher. Ia mengemukakan persamaan yang dinamakan persamaan pertukaran (equation of exchange) Persamaan pertukaran dinyatakan sebagai berikut:

M.V = P.T
Dimana :          M = jumlah uang yang beredar
                                    V = Perputaran uang dari satu tangan ke tangan lain dalam satu periode
(Velocity of Money)
                                    P = Harga barang
                                    T = jumlah transaksi

Di dalam persamaan tersebut, M sama dengan jumlah uang kertas, logam, dan uang giral yang beredar (terdapat) dalam perekonomian. Kecepatan peredaran uang (V) ditentukan berdasarkan berapa seringnya uang beredar yang terdapat dalam masyarakat berpindah tangan dalam satu tahun. Apabila setiap jenis uang secara rata-rata berpindah tangan sebanyak sepuluh kali dalam satu tahun, maka V adalah sepuluh. Nilai P ditentukan berdasarkan indeks harga. Di dalam perekonomian terdapat banyak jenis barang dan harganya berbeda-beda pula. Dari waktu ke waktu harga-harga mengalami perubahan yang berbeda. Adalah tidak mungkin untuk menggambarkan semua keadaan ini dalam persamaan di atas. Untuk menunjukkan keadaan harga-harga dan perubahannya dari tahun ke tahun, digunakan indeks harga beserta perubahan-perubahannya T menunjukkan jumlah barang-barang jadi dan barang-barang setengah jadi yang diperjualbelikan.

Berdasarkan asumsi tersebut maka dalam persamaan MV = PT, besarnya faktor V dan T adalah tetap (konstan). T dianggap tetap karena pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, pendapatan nasional tidak dapat ditambah lagi. Jumlah barang-barang yang diperjualbelikan (ditransaksikan) pun tidak mengalami perubahan. Setiap perubahan jumlah uang beredar (M) akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya terhadap harga-harag (P). Ahli-ahli ekonomi Klasik berpendapat bahwa kecepatan peredaran uang (V) adalah tetap. Mereka beranggapan bahwa jumlah uang beredar dan pertambahannya tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap kecepatan peredaran uang. Menurut mereka kecepatan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor teknis. Faktor-faktor tersebut antara lain sistem pembayaran gaji dalam masyarakat, kebiasaaan masyarakat dalam melakukan perdagangan, efisienai sistem pengangkutan, dan kepadatan penduduk.

3.      Teori Modal (Capital Theory) Milton Friedman
Menurt Milton Friedman, uang merupakan salah satu bentuk kekayaan seperti halnya bentuk-bentuk kekayaan yang lain, misalanya surat berharga, tanah, dan keahlian. Bagi seorang pengusaha, uang merupakan barang yang produktif. Apabila uang tersebut dikombinasikan dengan faktor produksi yang lain, pengusaha dapat menghasilkan barang. Dengan demikian, teori permintaan uang dapat pula dipandang sebagai teori tentang modal
Friedman memberikan definisi kekayaan meliputi segala sesuatu yang merupakan sumber pendapatan. Salah satu sumber pendapatan ini berasal dari diri manusia itu sendiri, yaitu keahlian (skill). Milton Friedman ternyata  membagi kekayaan dengan lima kategori, yaitu uang, kas obligasi, saham, kekayaan yang berbentuk fisik, dan kekayaan yang berbentuk manusia atau keahlian (skill).
Dipandang dari seorang pemilik kekayaan (bukan pengusaha), teori permintaan uang dapat disamakan dengan teori permintaan akan barang konsumsi, jadi permintaan terhadap uang kas tergantung pada tiga faktor utama, yaitu:
1.   Jumlah total kekayaan
2.   Harga dan pendapatan dari berbagai alternative bentuk kekayaan
3.   Selera dan kesukaan dari pemilik kekayaan


Ada beberapa hal yang mempengaruhi permintaan uang, diantaranya
1.      Pendapatan riil. Semakin tinggi pendapatan, permintaan akan uang akan semakin besar. Ini karena konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan.
2.      Tingkat suku bunga. Semakin tinggi suku bunga, permintan uang untuk motif spekulasi akan berkurang. Tingginya suku bunga akan membuat biaya pinjaman uang untuk berspekulasi bertambah mahal. Selain itu, jika tingkat suku bunga tinggi, orang akan lebih baik menabung di bank dengan jaminan suku bunga yang ada daripada berspekulasi.
3.       Tingkat harga umum. Semakin tinggi tingkat harga umum, permintaan akan uang akan semakin bertambah. Ini karena harga barang/jasa bertambah mahal, sehingga dibutuhkan lebih banyak uang untuk membelinya.
4.      Pengeluaran konsumen. Misalnya saja pengeluaran konsumen pada bulan-bulan menjelang Natal, puasa, atau Hari Raya lainnya akan bertambah. Akibatnya, permintaan uang juga akan bertambah.
Faktor-  Faktor  Yang Mempengaruhi Permintaan  Uang
o   Kekayaan dari masyarakat
o    Tersedianya fasilitas kredit
o    Kepastian tentang pendapatan yang diharapkan
o     Harapan tentang harga
o     Tersedianya beberapa alternatif bentuk kekayaan
o   Sistem atau cara pembayaran yang berlaku.









BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Uang adalah suatu alat pembayaran yang sah diterbitkan oleh pemerintah melalui bank sentral, baik berbentuk kertas maupun berbentuk logam yang memiliki nilai/ besaran tertentu sesuai tertera pada mata uang kertas ataupun logam tersebut, dimana penggunaannya diatur dan dilindungi oleh undang-undang. Dalam kajian mengenai teori permintaan uang, ada beberapa golongan yang berpendapat. Pertama golongan kaum Klasik, golongan ini menganggap bahwa uang tidak memiliki pengaruh terhadap sektor riil, suku bunga, kesempatan kerja dan pendapatan nasional. Uang hanya berpengaruh terhadap harga barang. Bertambahnya uang beredar akan mengakibatkan kenaikan harga saja, sedangkan jumlah output yang dihasilkan tidak berubah. Teori permintaan uang Klasik dikenal dengan teori kuantitas uang yang dirumuskan oleh Irving Fisher.
Dari beberapa teori permintaan uang di atas, Ada beberapa hal yang mempengaruhi permintaan uang diantaranya ,Pendapatan riil. Tingkat suku bunga,Tingkat harga umum  Pengeluaran konsumen.
            Dalam pembahasan topic uang, tingkat suku bunga, dan pendapatan nasional, dapat dilihat dengan jelas keterkaitan masing-masing komponen tersebut dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi disuatu Negara. Jadi menurut teori preferensi likuiditas, jika tingkat pendapatan naik, maka tingkat bunga juga naik. Pendapatan yang naik, akan menaikkan permintaan uang dan kemudian menaikkan tingkat bunga keseimbangan.


           




Daftar Pustaka
Jonhson.2013.Modul Ekonomi Moneter.Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
Jonhson, 2013.Teori Ekonomi Makro.Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
Suparmoko.1991.Pengantar Ekonomika Makro.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Nopirin,Ph.D, Ekonomi Moneter, Edisi Pertama, BPFE : Yogyakarta, November, 1992.
Budiono ,1995.Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BEFE







AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Rio sentosa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembersih dan pengecatan gedung. Saldo...